Pemikiran Ekonomi Masa Praklasik, Teori Adam Smith
PEMIKIRAN EKONOMI
MASA PRAKLASIK
Kata
“ekonomi”berasal dari penggabungan dua suku kata yunani:oikos dannomos,yang berarti
“pengaturan atau pengelolaan rumah tangga”istilah tersebut pertama kali
digunakan oleh Xenophone,seorang filsuf yunani.
Pada masa yunani kuno sudah ada teori dan
pemikiran tentang uang,bunga,jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan
perdagangan.Bukti itu dapat dilihat dari buku respublika yang ditulis oleh
Plato (427-347).Pembahasan masalah-masalah ekonomi tersebut tidak dilakukan
secara khusus,tetapi sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat
sempurna,atau sebuah utopia.
Gagasan plato tentang ekonomi timbul secara
tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah Negara
ideal (ideal state),kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of
labor) yang timbul secara ilmiah dalam masyarakat.Pembahasan ini mirip dengan
gagasan Adm smith,perbedaannya,kalau division of labor oleh smith dimaksudkan
untuk memacu pertumbuhan output
dan pembangunan ekonomi,oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas
kemanusiaan.
Plato menjelaskan
bahwa ada tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh jenis manusia yang berbeda
pula,yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau penguasa,tentara,dan para
pekerja.Dariketiga jenis pekerjaan tersebut,bagi Plato hanya golongan
terendah,yaitu kaum pekerja.
Suatu hal yang
patut dicatat dari masa yunani kuno ini adalah mengenal paham hedonisme,yang
dapat dikatakan sebagai cikal bakal paham materialistik yang dikembankan di
Eropa pada abad ke-XVII dan ke-XVIII kemudian.Hedonisme merupakan paham
materialisme mekanistik yang menganggap kenikmatan egoistis sebagai tujuan
akhir dari kehidupan manusia,paham ini digagas oleh Aristippus yang menganggap
kenikmatan adalah tujuan hidup yang mulia dari setiap manusia.
Dapat dikatakan
Plato sebagai orang pertama yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan,karena
menurut Plato napsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan,sebagian orang
(yang cerdik,pintar,dan berkuasa) akan hidup kemewahan,sementara itu yang lain
akan hidup dalam kesengsaraan dan kehinaan.Pada masa yunani kuno perekonomian
dan politik dikuasai oleh kaum bangsawan (kaum aristocrat),walaupun jumlah
bangsawan sedikit,berkat kepintaran dan kelihaian,mereka dapat menguasai dan
mengeksploitasi para budak (yaitu kaum proletar) yang jumlahnya banyak.
Teori Plato yang
diangap masih relevan dengan keadaan sekarang adalah pendapatnya tentang fungsi
uang.Dalam bukunya politika,menjelaskan bahwa selain sebagai alat tukar,uang
juga berfungsi sebagai alat pegukur nilai dan alat untuk menimbun
kekayaan,Plato menganggap uang bersifat mandul,tidak dapat dikembangkan atau
diperanakan (melalui bunga).
Pemikiran
Aristoteles (384-322SM) tentang ekonomi jauh lebih maju dari gurunya yaitu
Plato,Aristoteles merupakan orang pertama yang meletakan pemikiran dasar
tentang teori nilai (value) dan harga (price).Kontribusi Aristoteles yang
paling besar terhadap ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang
(exchange of commodities).Menurut pandangan Aristoteles,kebutuhan manusia
(man’s need) tidak terlalu banyak,tetapi keinginannya (man’s desire),akan
tetapi kegiatan produksi untuk memenuhi keinginan manusia yang tanpa batas itu
dikecamnya sebagai sesuatu yang
tidak alami (unnatural).
Dalam mengamati
proses ekonomi,Atistoteles membedakan atas dua cabang,yaitu kegunaan (use) dan
keuntungan (gain).Lebih spesifik,ia membedakan oeconomia dan
chrematistike.Aristoteles setuju dengan oeconomia,tetapi tidak setuju dengan
chrematistic,secara tegas ia menyatakan tidak suka pada pedagang-pedagangyang
dating ke kota-kota,mengeksploitasi petani-petani miskin ke desa-desa.Sedangkan
menurut Adan smith,bahwa motif utama yang mendorong orang untuk bertindak
adalah keuntungan (gain) bukan kegunaan atsu faedah (use).
Dalam buku on the
means of improving the revenue of the state of Athens,Xenophon menguraikan
bahwa Negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pendapatan Negara.Negara Athena adalah kota pusat perdagangan yang
memiliki iklim sangat nyaman,tanahnya subur dan mengandung deposit emas dan
perak dalam jumlah banyak.
Analisis rinci
tentang usaha untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi sejak zaman purbakala belum
tampak hingga abad ke-XV.Menurut landerth (1976),baru sejak abad ke-15,ketika
masyarakat petani Eropa melalui proses industrialisasi,kemunculan tersebut
karena lahirnya pemikiran-pemikiran ekonomi dari kaum skolastik
(scholasticism).Ciri utama dari aliran pemikiran ekonomi scholastik adalah
kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian
pada masalah keadilan,karena ajaran-ajaran sholastik mendat pengaruh yang
sangat kuat dari ajaran gereja.
Pada zaman
pertengahan (medieval),ajaran-ajaran gereja memang jah lebih dominan
ekonomi.Asumsi-asumsi mereka adalah bahwa kepentingan ekonomi adalah
sub-ordinat dari pengorbanan (salvation),dan bahwa perilaku ekonomi adalah
salah satu aspek perilaku pribadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas.Pandangan
gereja tentang perdagangan dapat digambarkan oleh kalimat “the merchant cant
scarcely or never be pleased to god”,ada dua orang tokoh utama dari aliran
scholastik,yaitu St. Albertus Magnus (1206-1280) adalah seorang filsuf religius
dari Jerman dan St.Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang teolog dan filsuf
Italia.
Pandangan
Aristoteles dan Thomas Aquinas yang juga mengutuk bunga,karena dengan bunga
orang memporelah keuntungan tanpa usaha dan biaya,saat ini pandangan tersebut
tidak dipakai lagi,karena masalah sekarang uang selain sebagai alat tukar juga
bias dijadikan sebagai modal usah dengan menginvestasikan pada usaha
menguntungkan.
Perkembangan
pemikiran ekonomi sebelum abad 17 kegiatan ekonomi pada umumnya masih bersifat
kecil-kecilan yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
sendiri(subsisten).tetapi pada abad 17 ini kegiatan ekonomi mengalami
perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Hingga saat ini
belum ada ksepakatan apakah Merkantilisme itu dapat disebut sebagai aliran atau
Mazhab ekonomi atau tidak.sebagian menganggap merkantilisme sebagai
kebijaksanaan ekonomi,terutama yang menyangkut sistem perdagangan.
Istilah
“Merkantilisme” berasal dari kata Merchant yang berarti “Pedagang”.
Menurut paham merkantilisme setiap negara yang berkeinginan maju harus
melakukan perdagangan dengan negara lain dan bagi penganut merkantilisme sumber
kekayaan negara adalah dari perdagangan luar negeri.Selanjutnya Uang adalah
sebagai hasil surplus perdagangan yang menjadi sumber kekuasaan.
Paham merkantilisme
banyak dianut oleh Negara-Negara Eropa,pada abad 17 antara
lain;Portugis,spanyol,Inggris,Perancis dan Belanda.tujuan negara-negara eropa
melakukan misi perdagangan ke Indonesia pada awalnya adalah memperebutkan
rempah-rempah akan tetapi berubah,mereka ingin menguasai dan mengamankan jalur
perdagangan tsb.
Selama era
merkantilisme berlangsung tidak hanya perdagangan dan perekonomian saja yang
maju pesat.Kemajuan literatur pun juga berkembang seiring dengan munculnya
persoalan-persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bisnis para pedagang
tsb,tetapi di lain hal karena setiap orang mempunyai pendapat sendiri-sendiri
dan tidak dapat di generalisasi tulisan-tulisan mereka”berserakan” dan tidak
teratur.akan tetapi dari tulisan mereka inilah Adam Smith memperoleh banyak
sumber untuk menulis buku yang
judulnya.”The Wealth Of Nations”
yang sangat terkenal (Launderth 1976).
Di era
merkantilisme ini bnyak tokoh-tokoh eknomi bermunculan beberapa diantaranya
yang perlu diketahui antaralain; Jean Boudin, Thomas Mun, Jean Baptiste
Colbert, sir William Pety dan David Hume.
Jean Boudin
(1530-1596)
Ilmuwan berkebangsaan perancis ini yang
mengecam kalangan kaum bangsawan dan raja-raja yang mempratikkan pola hidup
mewah sebab rakyat biasa yang menjadi korbanya.Ia dapat dikatakan sebagai orang
pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang Uang dan Harga.menurut
Boudin tambahnya uang yang diperoleh dat perdagangan luar negri dapat
menyebabkan naiknya harga barang-barang.teori Boudin tentang uang dinilai
sangat maju dan kira-kira 3,5 abad kemudian Irving Fisher mengembangkan teori
kuantitas uang.
Thomas Mun
(1571-1641).
Adalah seorang saudagar kaya dari inggris
yang menulis banyak tentang perdagangan luar negri.buku-buku yang ditulisnya
antara lain; A Discourse of
Trade,From England unto The East-Indies (1621) dan England’s Treasure by
Foreign Trade or,The Balance of Our Foreign Trade Is The Rule of Our Treasure
(1664).Tentang manfaat perdagangan luar negri,sebagaimana yang dikutip dari
aslinya oleh Edmund Whittaker (1960).
Jean Babtis Colbert
(1619-1683).
Bukanlah ahli ekonomi,melainkan pejabat negara
perancis dengan kedudukan sebagai menteri utama di bidang ekonomi dan keuangan
dalam pemerintahan raja Louis XIV.
Pada masa itu perdagangan luar negeri di
anggap sebagai sumber utama kemakmuran.Sebagai konsekuensinya,dalam praktek
ekonomi banyak terjadi aliansi antara para saudagar dengan penguasa.Penguasa
pun memberi bantuan dan perlindungan berupa monopoli,proteksi,dan
keistimewaan-keistimewaan lainnya.Pada abad inilah di Eropa di anggap sebagai
zaman kapitalisme saudagar (Merchant Capitalism).
Sir William Petty
(1623-1687).
Adalah seorang yang sangat aktif.Ia banyak
menulis tentang ekonomi politik.Tidak heran Friedrich Engels memberinya gelar The Founder Of Modern Political
Economy.Berbeda dengan pemikir lain,Petty menganggap penting arti bekerja (labor)
jauh lebih penting dari sumber daya tanah.Bagi Petty,bukan jumlah hari kerja
yang menentukan nilai suatu barang,melainkan biaya yang diperlukan untuk
menjaga agar para pekerja tsb
dapat tetap bekerja.
David Hume
(1711-1776)
Adalah kawan dekat Adam Smith yang sebenarnya
lebih dikenal sebagai filsuf daripada pakar
ekonomi.sebagaimana pun juga,kontribusinya terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi
cukup besar.Hal itu karena Hume dan Smith sering mendiskusikan
pandangan-pandangannya bersama-sama.hasil diskusi ini jelas akan mempengaruhi
jalan pikiran masing-masing.salah satu buku yang ditulis oleh Hume adalah :Of The Balance of Trade,membicarakan
tentang harga-harga yang sebagian di pengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian
lagi ditentukan oleh jumlah uang.
Kaum merkantilis
menganggap sumber kekayaan suatu negara adalah perdagangan luar negri.Berbeda
dengan itu,kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan senyata-nyatanya
adalah SDA.Ini yang menyebabkan aliran ini dinamai aliran Physiocratism,yaitu
penggabungan dari dua kata physic ( = alam) dancratain atau cratos ( = kekuasaan),yang berarti mereka
yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature).Kaum
fisiokratis percaya bahwa alam diciptakan oleh tuhan penuh keselarasan dan
keharmonisan.Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan ini
berlaku kapan saja,dimana saja,dan dalam situasi apapun (bersifat cosmopolit).
Kaum fisiokrat
percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh dengan
harmoni.Dengan demikian,setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhanya
masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak.beri
manusia kebebsan,dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirirnya
masing-masing.Pemerintah tidak perlu campur tangan,dan alam akan mengatur semua
pihak akan senang dan bahagia.inilah yang akan menjadi cikal bakal doktrin laissez faire-laissez passer yang kira-kira berarti;biarkan semua terjadi,biarkan
semua berlalu (let do,let pass),perekonomian bebas yang lebih di
kembangkan oleh
Adam Smith
kemudian.tanpa adanya intervensi atau campur tangan pemerintah,maka semua
tindakan manusia akan berjalan secara harmonis,otomatis,dan bersifat self-regulating.
Tokoh utama aliran
fisiokrat adalah Francis Quesnay (1694-1774).
Sebetulnya profesi awal Quesnay adalah
sebagai dokter dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Di kemudian hari ia diangkat
sebagai anggota “Academie des Sciences”, sebuah lembaga ilmiah yang memiliki
wibawa sangat tinggi pada masa itu di Perancis. Sejak itu ia mulai mencurahkan
perhatiannya pada masalah-masalah ekonomi.
Pada tahun 1758,
Quesnay menulis buku Tableau
Economique. Dengan latar belakang seorang dokter, tidak heran kalau dalam buku
tersebut Quesnay menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti laiknya
kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian dalam tubuh dengan bagian
lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu juga proses dan gejala
kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubungan antara bagian yang satu dengan
yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan hukum-hukum tersendiri
Quesnay membagi
masyarakat ke dalam empat golongan: (1) kelas masyarakat produktif, yaitu yang
aktif mengolah tanah seperi pertanian dan pertambangan; (2) kelas tuan tanah .;
(3) kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan
pengrajin; dan (4) kelas masyarakat buruh/labor yang menerima upah dan gaji
dari tenaganya.
Bagi Quesnay,hukum
ekonomi yang bersesuaian dengan hukum alam ini menjadikan alam, dalam hal ini
tanah, sebagai satu-satunya sumber kemakmuran masyarakat. Kelas tuan tanah
dianggap sebagai pengisap belaka sebab memperoleh hasil tidak melalui kerja.
Kegiatan industri dan perdagangan dinilai tidak produktif karena kegiatan
industri hanya mengubah bentuk atau sifat barang. Kegiatan perdagangan pun
tidak produktif. Hal ini karena ia melihat para pedagang hanya memindahkan
barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Karena kaum petani
yang paling produktif di antara keempat golongan masyarakat tersebut, Quesnay
menganjurkan agar kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah
harus ditujukan terutama unutk meningkatkan tarf hidup para petani. Bukan
sebaliknya, memberi hak-hak khusus kepada pemilik tanah dan para saudagar
seperti yang selama ini dinikmati di bawah pemerintahan yang mengagungkan
merkantilisme.
Dengan dasar pandangan di atas, kaum merkantilis
yang menganggap bahwa sumber utama kemakmura negara adalah dari surplus yang
diperoleh dari perdagangan luar negeri, dianggap sebagai suatu pandangan keliru
oleh kaum fisiokrat. Kaum fisiokrat juga mengkritik kaum merkantilis yang
menciptakan berbagai regulasi perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari control.
Kaum merkantilis dituduh telah membuat barang-barang menjadi lebih mahal dengan
menetapkan pajak yang tinggi.
Dibandingkan dengan
pemikiran-pemikiran ekonomi yang sudah disebutkan terdahulu, pemikiran Quesnay
jauh lebih maju. Pola dan garis pemikiran yang dikemukakan oleh Quesnay sudah
tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai gejala-gejala,
peristiwa-peristiwa, dan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
Bagi anda yang cukup jeli, akan terlihat bahwa untuk pemikiran-pemikiran dari
kaum fisiokrat ini kita sudah menggunakan istilah “mazhab”, bukan pemikiran
atau pandangan sebagaimana digunakan untuk pemikiran-pemikiran terdahulu.
Pembahasan Smith
lebih banyak bersifat mikro dengan menekankan pada penentuan harga. Melalui
analisis mikro, ia menguraikan masalah pembangunan dan kebijaksanaan untuk
pertumbuhan ekonomi. Pendekatan yang digunakan Smith adalah pendekatan
dedukatif, yang digabung dengan penjelasan historis. Adam Smith juga
menguraikan masalah-masalah ekonomi The Wealth of Nations ditulis dari 900 hal
(buku yang paling banyak dikutip orang di dunia hingga sekarang). Dua pemikir
ekonomi yang sangat berpengaaruh pada Adam Smith adlah guru sewaktu menuntut
ilmu di Univ. Glasgow, yaitu Francis Hutcheson (1694-1746) dan teman kuliahnya
David Hume (1711-1776). Kemudian melalui Glasgowia menerima beasiswa sehingga
dapat melanjutkan pendidikan ke Oxford hingga tahun 1748-1763 mengajar di
Glasgow, selaku dosen pada universitas tersebut, Smith memberikan serangkaian
kursus dalam bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan. Bidang yang paling disukai
yaitu falsafah moral. Tidak mengherankan, buku pertamanya yaitu The Teory of
Moral Sentimens (1759), banyak menghadirkan masalah ekonomi dan moral. Buku
yang ditulis oleh Smith pada tahun 1776 tersebut dianggap sebagai pancangan
pertama tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi. Oleh sebab itu, ia juga
diberi gelar sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”. Smith dalam hal ini banyak berutang
budi pada pemikir-pemikir dan penulis dari masa merkantilis dan fisiokrat. Para
pakar umumnya percaya bahwa belum ada pemikir-pemikir ekonomi yang mampu
mengintegrasikan begitu banyak topic menjadi satu volume yang mencakup
pandangan menyeluruh, yaitu berupa factor-faktor yang menentukan kemakmuran
bangsa-bangsa sekaligus memberikan rekomendasi kebijaksanaan yang dapat
ditempuh untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Namun,
dalam banyak hal pemikiran Smith sejaan dengan paham kaum fisiokrat yang
mengaggap produksi barang dan jasa sebagai sumber utama kemakmuran Negara.
Perbedaan antara
pandangan Smith dengan fisiokrat hanyalah pada penekanan factor yang paling
dominan dalam menentukan kemakmuran Negara, maksudnya adalah kaum fisiokrat
menganggap alamlah yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa, sebaliknya Smith
menganggap manusialah sebagai factor produksi utama,sebagai pendukung doktrin
laissez-faire-lassez, Smith juga sering mengkritik kebijaksanaan kaum
merkantiis yang menetapkan tarif tinggi untukmelindungi industi dalam negeri.
Kenyataan manusia
pada hakikatnya memiliki sifat serakah sudah dikenal oeh pemikir-pemikir masa
Yunani kuno, terutama oleh Plato pemikiran tersebut juga dilontarkan oleh
Bernard de Mandevile (1670-1733) dalam bukunya the fable of the bees (1714).
Smith juga percaya bahwa pada hakikatnya manusia rakus, egoistis, selalu ingin
mementingkan diri sendiri. Walaupun asumsi mereka sama. Namun konklusi mereke
berbeda seperti bumi dan langit,Mandeville menganggap sifat rakus manusia akan
memberikan dampak negative social ekonomi,agar dapat menghindari dampak ini,
Mandeville menganjurkan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Smith
berpendapat sifat egoistis manusia tidak akan mendatangkan kerugian. Namun akan
memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Menurut smith,
lebih lanjut tindak-tanduk manusia pada umumnya didasarkan pada kepintaran diri
sendiri, bahkan belas kasihan atau perikemanusiaan.
Smith dalam
mekanisme pasar bebas, menghendaki dengan pemerintah sedapat mungkin tidak
terlalu banyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sajalah
perekonomian berjalan dengan lancer tanpa campur tangan pemerintah. Nanti aka
nada suatu tangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian
kearah keseimbangan. Dengan membawa prekonomian pada suatu keseimbangan yang
efesien, smith mengekspresikannya dalam suatu paragraph, yaitu : walaupun tiap
orang mengerjakan sesuatu didasarkan kepada kepentinagn pribadi, tetapi
hasilnya bias selaras dengan tujuan masyarakat. Dampaknya justru lebih aik
disbanding dengan tiap orang berusaha memajukan masyarakat. Di samping itu sith
juga menulis : Smith tidak percaya dengan maksud baik versus baik dari
orang-orang, perorangan, bahkan dari pemerintah sehubungan ini smith juga
memperingatkan, bahwa maksud-maksud baik akan masuk kejalan neraka.
Pandangan-pandangan
smith kemudian telah menandai suatu perubahan yang sangat revolusioner dalam
pemikiran ekonomi. Dimasa sebelumnya, yaitu masa merkantilis, Negara
ditempatkan diatas individu. Sebaliknya, menurut ajaran klasik&fisiokrat
kepentingan individulah ynag mesti diutamakan.
Menurut smith
barang mempunyai dua nilai, pertama nilai guna (value in use), kedua nilai
tukar (value in exchange). Nilai tukar/harga suatu barag ditentukan oleh jumlah
tenaga (Labor) yang diperlukan. Karena keterampilan seseorang itu tidak sama,
maka disesuaikan dengan harga.
Menurut smith
hubungan antara nilai guna dan nilai tukar yang mempunyai nilai tinggi kadang
tidak mempunyai nilai tukar, dan sebaliknya.
Maka menurutnya,
nilai tukar dapat diartikan dengan kemamuan suatu barang untuk memperoleh
barang lain. Konsepnya bernilai mendua (ambiguous), ia tampaknya belum begitu
paham akan harga relatf dan tidak bisa membedakan antara utilitas totak dengan
utilitas marjinal dan utilitas rata-rata.
Menurut smith,
pembagian kerja akan mendorong spesialisasi seorang memilih mengerjakan yang
terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Spesialisasi berarti setiap orang
tidak perlu menghasilkan barang secara sendiri. Jika tiap orang melakukan semua
jenis pekerjaan sendiri, hasil yang diperoleh akak kecil, dan sebaliknya.
Alasanya. Pembagian tugas telah menyebabkan setiap orang ahli di bidang. Dengan
demikian, produktivitas meningkat, sehingga hasil produksi secara total juga
meningkat.
Setiap orang
berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Bisa juga dengan cara
meningkatkan pendapatan. Bagaimanapun caranya yang terbai untuk memajukan
kesejahteraan guna memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Adam smith
menjelaskan cara terbaik untuk itu adalah dengan melakukan investasi. Maka
system ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran smith selain sering disebut
dengan system liberal (Karena memberikan kekuasaan yang besar bagi tiap
individu untuk bertindak dalam perekonomian).
Sebagai contoh,
individualisme dan matrelialisme bukanlah murni ajaran adam smith. Jika
dtelusuri, paham individualisme berasal dari paham hedonisme, yang sudah
dikembangkan oleh pemikir-pemikie ekonomi yang berasal dari Yunani Kuno
Arisstippus dan disempurnakan oleh Episurus.
Menurut paham hedonism, tujuan hidup manusia di dunia adalah
mencari kenikmatan hidup. Menurut kedua pemikir ekonomi tersebut, semua
aktivitas manusia, baik ekonomi, moral, social, atau politik, harus diarahkan
demi tercapainya jumlah produksi yang banyak bagi banyak orang.
System ekonomi smith disebut juga degan system ekonomi
pasar, atau system ekonomi liberal karena system ini memberikan kebebasan yang
seluas-luasnya bagi individu perekonomian untuk melakukan yang terbaik
bagikepentingan masing-masing.
Jauh sebelum adam Smith
lahir Nabi Muhammad telah menganjurkan kepada umatnya untuk memanfaatkan
mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi, dan menghindari system
penetapan harga oleh otoritas Negara kalau tidak terlalu diperlukan. Terdapat
pada hadist riwayat An nas, sbb : orang-orang berkata “ ya Rasulullah
harga-harga melonjak tinggi, maka tentukanlah harga bagi kami”. Kemudian Nabi
menjawab “ sesungguhnya Allah lah yang menentukan harga dan menahan rezeki
kepada yang disukai-Nya”.
Ada sebagian pakar berpendapat bahwa penggunaan kebijakan
penetapan harga diperbolehkan untuk barang-barang yang dihasilkan perusahaan
milik Negara.
Komentar