Kamis, 28 Mei 2015

AIR MATAKU LURUH DI SCHIPHOL..!

Assalamualaikum wr wb...
Copas dari web www.patriotgaruda.com...
Agustus 1992, langit Amsterdam cerah ketika kami menjamu para undangan menikmati hidangan kuliner Indonesia, hasil racikan keluarga kami.Tetamu yang datang pun bukan sekedar dari Amsterdam, Roterdam atau kota-kota lain di Holland, malahan konon ada yang datang dari Belgium, Luxemburg, French, Germany, Austria, Italy, Spain, dan lain-lain.
Hehehe..! Kedengarannya sangat wah, dan datang dari tempat yang jauh-jauh. Namun tidak demikian sebenarnya. Nama-nama negara Eropa tersebut, ternyata saling berdekatan dan memiliki konektivitas transportasi yang sangat baik, sehingga hampir tidak ada masalah sama sekali tentang suatu jarak..! Bayangkan dengan Indonesia di saat itu..! Kita hanya punya beberapa maskapai penerbangan dengan kepemilikan pesawat dalam jumlah yang sangat kecil. Di laut, kita hanya punya beberapa unit angkutan kapal milik PT Pelni. Jalan tol juga baru ada di Jakarta dan beberapa kota di pulau Jawa, selebihnya kita sering menikmati segala kekurangan..!
Itulah tema pertemuan kami di Amsterdam pada hari itu. Meski sejatinya pertemuan ini diselenggarakan sebagai pengenalan keluarga kepada rekan-rekan, kerabat dan sahabat yang kebetulan berdomisili di Eropa, namun nyatanya kami secara spontan memilih pertemuan ini sebagai media tukar pikiran dan memupuk kembali rasa nasionalisme yang ada. Ayahanda menjelma menjadi keynote speaker yang handal dalam moment itu. Bagaimana tidak, meskipun kepindahan keluarga kami ke Belanda karena terpaksa dan bukan karena faktor cinta serta cita-cita, namun nyatanya beliau selalu mendengungkan semangat keindonesiaan yang berkobar..!
Ya, sangat berkobar…! Di matanya, aku melihat jilatan api, seperti api yang pernah menjilat, membakar dan memusnahkan rumah keluarga kami di Indonesia.
Semangatnya begitu menderu, laksana rentetan peluru yang menerjang pintu dan dinding-dinding rumah itu. Tangannya kembali terlihat mengepal, sama persis dengan ketika kami mengetahui bahwa ayahanda dan bunda, tidak akan pernah lagi bisa bekerja di Indonesia, tapi keduanya tidak pernah menitikkan air mata. Namun disini, di sudut mata ini, kelima putranya terhanyut dalam bah kepedihan, ditenggelamkan samudera lara yang dalam tiada tara, dan tergantung tanpa temali di atas bara api..! Luka dan duka itu, menjelma menjadi dendam dalam hati ini. Adakah aku pantas memikul balas yang kubawa, akankah dendam ini mampu menyelesaikan segalanya, pada siapa amarah ini kan kutumpahkannya, masihkah keadilan itu setia di singgasananya, atau punah, lunglai, layu dan tak berdaya..?
Berjuta pertanyaannya tiba-tiba memborbardir pikiranku, yang anehnya, di saat yang sama, setiap ucapan ayahanda seolah berusaha menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang mengalun di hati. Meski dalam duka, ayahanda selalu menekankan arti penting semangat, kemampuan dan ketangguhan. Ayahanda tidak ingin membiarkan kami terpuruk sebagai pecundang, karena kami dan kita sama-sama terlahir dari rahim ibu pertiwi yang mewarisi terah bangsa pemenang. Jangan pernah menyerah, kita bukan bangsa sampah yang cuma doyan menyepah..! Kita bangsa pejuang yang mampu bangkit menjadi pemenang yang abadi, jaya, gemah dan ripah..! Aku terkejut, ketika seseorang menepuk bahuku. Seorang relasi ayahanda yang juga senior beliau, seakan bisa membaca isi kepalaku. Dengan lembut dia menyapu air mataku. “Ini bukan akhir dari segalanya, ini adalah langkah awal, ini yang disebut sebuah permulaan. Inilah peluang, dan inilah kesempatan untuk kalian menjadi seorang pemenang..!”
Kata-kata penyemangat itu nyata telah mampu menarikku dari keterpurukan, dan mengembalikan aku akan kecintaan terhadap bangsa dan negeriku, Indonesia..! Sejak saat itu pula, aku beserta abangku, bertekad untuk pulang dan melanjutkan perjuangan keluarga yang tertunda. Kami yakin, kelak kami akan mampu mengecap dan menikmati sebuah kemenangan dan mempersembahkan bingkisan keadilan..! November 1992, ku kemas segala kenangan di dalam hati, membiarkannya menari dan menyanyi penuh ekspresi. Aku tak ingin bersedih dan kecewa lagi. Aku mencatat segalanya dalam helaian jiwa, terangkum rapi dalam kisi-kisi hati, menjadikannya sebagai sebuah album, yang tidak sekedar sebuah kenangan, tapi juga kemenangan. Kelak aku akan memutar segalanya kembali, sebagai sebuah ensiklopedi..!
Tepat di hari terakhirku, Schiphol menjadi saksi bisu pertemuan kami. Sang relasi ayahanda nan bijak itu, dengan penuh kelembutan dan keramahan, kembali menyulut semangatku dan mengingatkan segala kebesaran negeri yang kita miliki. Kita adalah kunci kemajuan dan kemakmuran bangsa, jangan pernah bercerai-berai dan saling benci. Kita harus mampu menjadi manusia Indonesia yang bersemangat, berkemampuan dan tangguh. Kita boleh berkompetisi, namun harus mengedepankan sikap kooperasi
dedenew37


Lihat bandara ini, kelak kita harus mampu memindahkannya.
Lihat pabrik pesawat Fokker itu, nanti kita harus bisa mengalahkannya.
Kita berkemampuan, dan kita berpeluang menjadi bangsa pemenang. Pada yang muda, ku titipkan asa dan cinta ini untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik, sejahtera dan penuh pesona.
Jangan pernah kendurkan doa dan semangatmu, niscaya Tuhan kabulkan cita-citamu..! Berkaryalah..!
#thanks_eyangprofsubroto.com
by Patku Yayan Indocuisine
Gambar by Google dan Patsus Dede Sherman

Sumber : klik disini

APALAH ARTI SEBUAH NAMA

Assalamualaikum wr wb....
Mari membagkitkan rasa nasionalis dengan membaca berbagai info dari web www.patriotgaruda.com 
yayan33
Ungkapan kondang yang pernah dibuat oleh mendiang Williams Shakespare itu amat melegenda di seluruh dunia. Dalam konteks tertentu, kalimat itu bisa jadi menemukan kebenarannya. Tapi adakalanya justru sepenggal nama amatlah berarti dan mampu mencitrakan suatu kharisma atau wibawa..! Saya tidak ingin mengaitkannya dengan sosok personaliti siapapun. Saya hanya ingin lebih melihat sebuah kata tatkala disematkan sebagai nama sebuah kapal perang..!

Semua sudah maklum bahwa beberapa waktu dulu, kita pernah mengakuisisi asset militer berupa 3 unit kapal perang yang tidak jadi dibeli oleh Kerajaan Brunei Darussalam dari BAE System, Inggris.
Di Indonesia, ketiga kapal tersebut mendapat sebutan sebagai Bung Tomo Class, karena kapal pertama yang kita resmikan memang memakai nama salah seorang pahlawan kesohor dari Surabaya, Bung Tomo, KRI Bung Tomo 357..! Adapun kapal kedua yaitu KRI John Lie 358. Dan yang paling fenomenal, tak lain adalah KRI Usman Harun 359..!

yayan32

Dikatakan paling fenomenal karena mulai dari proses penamaannya hingga kedatangannya ke tanah air, KRI Usman Harun 359 telah dan senantiasa mendapat perhatian penuh dari seluruh khalayak baik di Indonesia maupun Singapore..! Hehehe..!
Sebagai kilas balik, Usman dan Harun adalah dua anggota pasukan elit TNI yang ditugaskan untuk melakukan penyusupan dan penghancuran titik-titik penting di Singapore, saat kita masih berkonfrontasi dulu..! Tidak heran, meskipun di Indonesia kedua tokoh tersebut dianugerahi sebagai pahlawan Nasional, namun di Singapore, keduanya tak lebih hanya dikenali sebagai sosok teroris yang amat sadis..!
Berangkat dari fakta sejarah inilah, pemerintah Singapore melarang keras kehadiran KRI Usman Harun merapat dan hadir di perairan seantero tanah Temasek..!

Ironisnya, bermula dari sikap benci dan dendam ini pula, kini rakyat Singapore lebih mengenali kapal KRI John Lie 358 sebagai kapal perang KRI Usman Harun Class, bukan lagi sebagai KRI Bung Tomo Class, sebagaimana Indonesia telah menamainya secara resmi..!
Tiga hari kehadirannya bersama KRI Tombak, sebuah kapal dari jenis KCR 60 buatan PT PAL Surabaya, KRI John Lie 358 mendapat sambutan hangat dari para pengunjung. Bahkan bisa dibilang, KRI John Lie 358 sebagai sosok celebritis yang mampu tampil menawan sebagai bintang disamping bintang lainnya dari Amerika Serikat, USS Forth Worth, dalam ajang pameran dan kongres pertahanan laut di Singapore, IMDEX Asia 2015 yang baru lalu..!

yayan34
Yang lebih membanggakan dan kian menggemaskan, adalah apa yang disajikan oleh para awak dari kedua KRI tersebut. Manakala kapal-kapal dari negara lain sibuk mengekspose otot-otot senjatanya,
KRI kita justru tampil dengan berbagai atraksi tari dan budaya nasional Indonesia lainnya. Hadirin pun terkesiap, tidak terasa titik air mata haru berlinang di antara sudut mata para pengunjung.
Tarian itu begitu indah dan gagah, seakan menggambarkan karakter Indonesia yang sebenarnya. Meski harus tampil sebagai duta dalam sebuah ajang pameran senjata, duta-duta bangsa ini lebih memilih tampil humanis, mengangkat tema peradaban bangsa Nusantara yang luhur..!

Terbukti, sajian budaya itu ternyata telah mampu mengenalkan realita Indonesia pada setiap pengunjung yang datang. Bahkan rakyat Singapore sendiri banyak yang mulai memahami sosok dan peran Usman Harun yang sebenarnya. Mereka adalah pahlawan, bukan teroris..!
Kini tirai perhelatan akbar The International Maritime Defense Expo (IMDEX Asia)2015 itu telah ditutup, namun gaung dan pesona Usman Harun masih terus menebarkan pesonanya yang menggema. KRI Jhon Lie dan KRI Tombak yang menerima amanat sebagai duta bangsa ternyata telah berhasil menancapkan pengaruhnya begitu dalam.
Meski nama mereka diabaikan, namun semuanya bangga, karena Usman Harun telah kian melegenda..!

Changi Naval Base yang kembali sunyi, menjadi saksi kehadiran ribuan langkah yang kembali beranjak. Walau tiada bertapak, tapi catatannya tersemat di awan-awan yang berarak..!
Andai kelak ada skoci yang datang, itulah aku pembawa pesan harum mengalun, bersama sosok yang senantiasa kau campak, Usman Harun..!

Ya, akulah Usman Harun, bukan lagi John Lie dan bukan juga Bung Tomo..! Akulah Usman Harun..!
by Patku Yayan Indocuisine
Gambar by Google dan Patsus Dede Sherman
Sumber : http://patriotgaruda.com/2015/05/28/catatan-seorang-chef-part-13/

BELAJAR DARI FOKKER

Assalamualaikum wr wb..
Selamat malam.. 
Mari menyimak artikel mencerahkan dan membangkitkan rasa nasionalisme kita dari www.patriotgaruda.com 
Ketika PT Dirgantara Indonesia dipailitkan oleh IMF dan menyebabkan tersungkurnya project pesawat penumpang pertama Indonesia N250, saya kembali teringat pada ucapan Eyang Prof. Subroto pada 1992, saat mengantar saya ke Schiphol Airport, Amsterdam, Belanda. Beliau berujar bahwa kelak kita harus bisa mengalahkan Fokker..! Saat itu, pesawat produksi Fokker sudah sangat terkenal dan mapan, serta dipercaya oleh berbagai negara di dunia, tidak terkecuali dengan Indonesia..! Fokker adalah sebuah perusahaan besar yang sahamnya juga dikuasai oleh perusahaan-perusahaan konglomerasi kelas global. Bandingkan dengan PT Dirgantara Indonesia yang saat itu hanya mengandalkan anggaran negara yang tidak seberapa.
Rasanya untuk bisa mengalahkan Fokker adalah sesuatu yang tidak mungkin. Namun ketika Habibie berhasil menerbangkan pesawat N250 pada Agustus 1995, semua mata dunia terbelalak, karena nyatanya, dari negeri sekelas Indonesialah, pesawat penumpang pertama di dunia yang mengusung teknologi fly by wire itu terlahir..!
Praktis, bisa dibilang semua pesawat penumpang yang ada pada waktu itu, tiba-tiba harus menanggung predikat sebagai pesawat kuno alias ketinggalan zaman..! Maklum, teknologi fly by wire, sebelumnya hanya diapplikasikan pada sebagian kecil pesawat tempur..! Dari sinilah segalanya akan bermula..! Pasca sukses terbang N250, semua produsen pesawat sekelasnya harus berpikir dan berhitung ulang, bahkan mau tidak mau harus meredesign pesawatnya..! Jika tidak, mereka akan rugi dengan wajah ditutupi malu..!
Namun sayang, ditengah kesuksesan PT DI, tiba-tiba Asia dilanda krisis ekonomi yang super parah, dan Indonesia menjadi salah satu atau bisa jadi sebagai negara yang paling hancur diterjang krisis. Dalam suasana yang tidak pasti, maka kita ketahui bahwa IMF mencoba datang sebagai dewa penolong, walaupun pada kenyataannya mereka tak lebih sebagai penodong..! Mengapa IMF sangat bernafsu untuk menggulingkan dan menggulungtikarkan PT DI..? Siapakah sesungguhnya pihak yang berkepentingan di dalamnya..? Inilah kisahnya..
Pasca N250 terbang, semua produsen pesawat dunia mulai mencium bau kematian semakin mendekatinya. Harga saham mereka anjlok di pasaran..! Di Belanda, DASA, pemegang saham mayoritas Fokker, tiba-tiba melelang kepemilikan sahamnya.Anak perusahaan Daimler Benz dari Germany ini memilih untuk lebih fokus mengurus bisnis induknya yang bergerak dalam bidang otomotif..! Sekeluarnya DASA dari Fokker, kontan perusahaan aircraft negeri Belanda itupun meregang nyawa. Tidak lama kemudian, pada 1996, Fokker dinyatakan pailit alias bangkrut..!
Selain itu, perusahaan sejenis di Eropa pun terancam mati mendadak. Aerospatiale, French dan Casa, Spain, harus berjibaku dengan sekaratul maut. Seandainya krisis ekonomi tidak menyerang Indonesia, sangat mungkin kini perusahaan-perusahaan itu hanya tinggal nama. Bersama IMF mereka datang membunuh PT DI..! Kita pun tak berdaya..! PT DI menjadi mati suri, selain harus dengan terpaksa menghentikan kegiatan produksinya, PT DI juga harus menanggung biaya pesangon yang amat besar atas aksi PHK besar-besaran sebagaimana yang diinginkan oleh IMF. Bahkan sekedar untuk meraih sesuap nasi, PT DI harus rela memproduksi panci, dan menjauhkan diri dari identitas dan stempel perusahaan berteknologi tinggi..! Sedih dan sangat prihatin..! Saya yakin, Eropa sangat berdendam dengan PT DI. Bagaimana tidak, berkat N250nya, PT DI telah mampu menghapus mimpi dan meleburkan laba yang sudah ada di depan mata.
Bahkan PT DI juga nyata-nyata telah melenyapkan anggaran Research and Development mereka..! Industri pesawat Eropa dan dunia menjadi oleng, sehingga melenyapkan PT DI adalah sebuah keharusan..! Sukses, PT DI pun lumpuh seketika..! Saat tak berdaya, hal yang paling saya khawatirkan adalah berpindahnya PT DI ke tangan swasta. Jika itu terjadi, maka tidak mustahil PT DI pun mengalami nasib yang sama dengan Fokker..!
yayan29
Tuhan masih menyayangi bangsa Indonesia, Perusahaan Pengelola Asset yang diamanati untuk memprivatisasi PT DI, tak kunjung menemukan pembeli, sehingga hal ini memberi kesempatan kepada kaum nasionalis untuk kembali menata pola pikirnya, agar bisa mempertahankan setiap tonggak kemajuan bangsa yang pernah dicapainya. Berkat kemauan dan kerja keras, akhirnya PT DI mampu bertahan hingga kini dan bahkan mampu bangkit kembali..!
Dengan daya tahan yang dimilikinya,
PT DI mampu memikat hati pihak CASA Spain untuk memindahkan fasilitas produksi C212nya. Type pesawat ini, sejatinya adalah pesawat bersayap tetap pertama yang dibangun oleh PT DI..!
Adapun CASA, Aerospatiale dan Dornier, kita ketahui kemudian melakukan merger dan membentuk perusahaan Airbus dan Eurocopter..!

Karena itu adalah sesuatu yang sangat tidak heran jika PT DI digadang-gadang akan mengembangkan pesawat tempur besutannya bersama Korea, dengan berlandaskan pada teknologi Eurofighter Typhoon..!
Apapun yang akan menjadi pilihan PT DI, sebenarnya saya tidak terlalu mempedulikan. Selama itu baik, why not..? Hehehe..

citoxnew56
Bagi saya bisa melihat PT DI tetap hidup, tumbuh dan berkembang adalah sebuah kepuasan, kebanggaan dan keajaiban..! Selebihnya adalah bagaimana agar kita mampu meraih mimpi, prestasi dan cita-cita yang kita impikan..? Ternyata ungkapan Profesor Subroto tentang kunci manusia Indonesia yang unggul telah menemukan kebenarannya. Kita harus terus semangat, berkemampuan dan tangguh..!
Sesungguhnya, itulah gambaran Indonesia yang kita dambakan..!
Selamat berjuang dan berkarya, bung..! Salam hangat..
by Patku Yayan@Indocuisine
Gambar by Google dan Patsus Citox
Sumber : http://patriotgaruda.com/2015/05/27/belajar-dari-fokker/

Senin, 25 Mei 2015

ELEGI BUAT ASEAN: Without Indonesia, Asean is Nothing..!

Dahulu, sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, saya sudah memiliki pertanyaan special yang sering dilayangkan pada kedua orang tua saya.
Waktu ibunda bekerja untuk Pertamina, pertanyaan yang hingga kini masih kami ingat bersama adalah tentang minyak Indonesia dan Brunei..!
Waktu itu saya membandingkan istana Nurul Iman di Brunei yang jauh lebih mewah dengan Istana Negara di Jakarta, padahal semua tahu bahwa produksi minyak Indonesia saat itu jauh lebih besar jika dibandingkan dengan produksi minyak Brunei..!
Begitupun ketika kami tinggal di Sungai Liat, Bangka. Saya membandingkan timah Indonesia dengan timah Malaysia. Lagi-lagi waktu itu saya menyampaikan kekecewaan saya, karena ternyata selain mencatatkan diri sebagai negara produsen timah terbesar di dunia, Malaysia juga sudah dikenal luas sebagai produsen karet nomer satu di dunia. Lantas dimana posisi bangsa Indonesia..?
Ibunda terdiam, namun beruntung ayahanda kemudian menyambung pembicaraan. Konon saat itu Indonesia juga telah tercatat sebagai produsen kina terbesar di dunia. Kina adalah bahan penting yang diperlukan untuk pembuatan obat bagi penderita malaria dan demam berdarah..! Selain itu, Indonesia juga adalah ibukota Asean, karena kantor Sekjen Asean berada di Jakarta, Indonesia..!
Sejak saat itu saya mulai tertarik mengenal lebih jauh tentang Asean, apalagi Indonesia merupakan ibukota Asean itu sendiri. Bayangan saya jadi melambung, membayangkan kemegahan New York, tempat dimana kantor Sekjen PBB/UN berada..!
Dalam benak saya terpikir, bahwa alasan pemilihan Jakarta sebagai ibukota Asean adalah karena kemegahannya..! Hahaha..!
Sesuatu yang sangat konyol dan kemudian sangat mengecewakan, karena ketika ayahanda mengajak saya ke Singapore, suasana Singapore udah jauh lebih baik daripada Jakarta. Masuk ke Malaysia, suasananya terasa sedang berada di Bogor, dimana pucuk pepohonan senantiasa berada di atas kepala, rindang dan teduh meskipun panas matahari amat menyengat.
Pun demikian ketika ke Bangkok, tempat dimana Asean didirikan..!
Kota Bangkok saat itu, meski tidak semegah sekarang, tapi tetap aja rasanya lebih dinamis daripada Jakarta. Dan suatu ketika, saat kami harus pindah ke Manila, Philippine, saya tersentak kaget, ternyata di Asia Tenggara ada kota megah yang terang benderang, modern, luas, bersih, tertib dan aman. Waktu itu saya berpikir, rasanya adalah sebuah kesalahan jika Asean harus memilih Jakarta sebagai ibukota. Jakarta kalah jauh dengan Manila, dan mungkin hanya Tokyo yang bisa mengalahkannya..! Entah kenapa, tiba-tiba hati saya merasa sangat sedih dan ingin menangis..!
Pada suatu hari saya kembali mengadu pada kedua orang tua saya. Mengapa Indonesia tidak bisa membangun kota semegah Manila..?
Ayahanda yang kembali berkenan menjawab..!
Kelak kalau kamu udah besar, Jakarta akan jauh lebih megah dari kota manapun di Asia Tenggara..! Karena di Indonesia, semua yang dihasilkan negara-negara Asean, masih tersimpan rapi dalam perut bumi.
Industri minyak kita belum maksimal, pertambangan kita juga masih baru, apalagi laut kita belum terjamah oleh teknologi dan industri..!
Hal ini berbeda dengan Brunei, Malaysia, Thailand dan Philippine, yang meskipun usia kemerdekaannya lebih muda, tapi mereka mewarisi industri yang telah lama dibangun oleh para penjajahnya, seperti Inggris, French ataupun Spain dan Amerika.
Dilihat dari kekayaan realnya, kita kalah, tapi kalau dilihat kekayaan potensialnya, kita masih nomer satu.
Kelak semua itu akan menjadi milik generasi kamu..! Sekarang saatnya belajar, supaya kelak bisa menjadi bangsa pemenang..!
Alangkah bangganya rasa di dada, meskipun belum menjadi rakyat sebuah bangsa yang berjaya, tapi hati saya sangat meyakini, bahwa kelak kitalah yang keluar sebagai pemenangnya..!
Bertahun lamanya, saya menggendong harapan, cita-cita dan kecintaan saya terhadap Indonesia, bersama keluarga yang terus melanglang buana ke lima benua..!
Dan kini, dalam forum Asean Business Club 2015, saya amat terhenyak saat menyaksikan bangsa Indonesia tidak mengirimkan seorangpun wakilnya. Padahal sebelumnya, kami begitu antusias untuk membahas progres dan hambatan-hambatan vital menuju terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean/Asean Economic Community(AEC) 2015.
Terasa ada yang hilang, pertemuan itupun menjadi sangat hambar.
Tak ada lagi cita-cita besar, tak ada lagi ambisi dan mimpi-mimpi sukses..! Kami mulai merasakan pesimisme yang begitu tebal, andai Indonesia benar-benar mundur dari percaturan MEA/AEC. Senyum-senyum hambar yang ada, seperti sedang mentertawakan ketidakmampuan diri sendiri.
Di tengah kesedihan, tiba-tiba ada rasa bangga yang menyeruak..!
Ternyata kini benar yang dikatakan ayahanda dahulu, bahwa kelak Indonesia akan menjadi negara paling utama di Asean.
Buktinya, pertemuan penting untuk membahas MEA/AEC itu, seperti lesu darah dengan ketidakhadiran delegasi Indonesia..!
Pernyataan Nazir Razak yang sebelum ini mengatakan bahwa ‘Asean without Indonesia is Nothing’ telah menemui kebenarannya..!
Bagaimana jadinya jika Indonesia juga benar-benar keluar dari Asean dan lebih fokus membangun blok baru Negara-negara Melanesia..? Hahaha..! Haruskah tangis ini mengiringi perpisahan atas kebersamaan yang telah terjalin lama..? Semoga tidak..!
dedenew85
PESAN BUNDA
Pesan ini ibunda sampaikan barusan melalui messengernya. Jika kurang berkenan, mohon abaikan..! Beliau hanya menjalankan perannya sebagai orang tua. Anyhow, thank a lot Mom, you are my great master..!
“Kalau kamu cuma baca koran, maka tidak mustahil jika kelak kamu akan menjelma menjadi umat yang radikal..!
Tapi jika kamu membaca Al Quran, maka kamu akan menjadi umat yang tenang..!
Islam itu tegas, bukan keras..! Tuhan adalah Maha Mengetahui dan Maha Melihat, jadi tidak perlu menjadi umat yang penjilat dan penghujat.
Islam itu agama pelindung, bukan tukang pancung..!
Radikalisme bukan sebuah simbol keteguhan dan ketebalan iman seseorang. Jadilah muslim yang tegas dan disegani, bukan muslim yang beringas, dibenci dan ditakuti..!
Mati syahid, bukan satu-satunya kunci masuk syurga. Dan berperang juga bukan satu-satunya jalan untuk mati syahid.
Sebagai umat yang baik, tetaplah tenang dan menjaga ketentraman. Jalankan syariat agama, dan patuhi aturan negara sebagaimana mestinya. Jadikan dan pastikan Islam senantiasa menjadi agama khalifah dunia, Insya Allah kelak kita akan bersama di alam syurga..!
Andai kamu mati dalam perang hari ini, siapa yang akan menjaminmu syahid dan masuk surga, jika matimu ternyata membawa dengki, kebencian dan dendam..?
Jangan sia-siakan hidup kita yang telah dimulakan dengan pekikan adzan dan dijalankan dalam bingkai syahadat, ternyata kemudian hanya mendapati sebuah potret kosong.
Allahu Akbar, memuja Tuhan Yang Maha Besar. Bermakna agama kita juga besar, maka jadilah kita sebagai umat yang berjiwa besar, jangan pernah menjadi insan kerdil yang pandir..!
Allahu Akbar, adalah kata dan kalimat yang universal, artinya semua makhluk Tuhan di seluruh alam semesta mengetahuinya dan mampu mengucapkannya.
Jadi jangan sesekali menjadi insan dan umat yang besar kepala..! Karena nun di alam sana, jangankan malaikat, setan dan jin pun mampu dan bahkan lebih mampu mengucapkannya.
Jangan besar kepala, tetaplah menjadi umat yang berbudi dan sederhana. Syurga adalah piala dari sebuah prestasi keimanan, bukan harta karun yang harus diperebutkan dengan jalan peperangan..!
Semua orang bisa menjadi jenderal, tapi tidak semua orang mampu menjadi jenderal besar..!”
Thanks Mom..
yayan26
JET TEMPUR TNI KEJAR PESPUR AUSIE HINGGA KE PNG
Tidak dijelaskan dari jenis pespur mana yang barusan dikejar dan melakukan pengejaran. Namun pihak intelligent PNG berhasil mengambil kedua identitas pesawat-pesawat tersebut. Menurut laporan pihak PNG juga, konon sejak TNI menempatkan skuadron jet tempurnya di Papua, kini langit PNG seringkali dimasuki oleh pespur-pespur TNI AU itu. Sebuah pemandangan baru di atas angkasa Papua New Guinea..! Hehehe
Pihak intel PNG udah tahu betul tentang isi skuadron tempur di Papua
Dan ternyata pihak PNG telah memberikan izin terbang pada pespur TNI di atas wilayah PNG yang berbatasan dengan Papua.
Konon PNG juga boleh minta bantuan pespur TNI, sekiranya sewaktu-waktu diperlukan.
Artinya, pemantau radar PNG bisa langsung minta tolong pespur TNI untuk mencegat pesawat yang dicurigai.
By Patku Yayan@indocuisine
Gambar by Google dan Patsus Dede Sherman
Sumber : Klik Disini

DETERRENCE EFFECT

DETERRENCE EFFECT
yayan27
Deterrence effect atau efek gentar, adalah istilah yang sudah sangat akrab dalam dunia militer. Setiap negara berusaha untuk memiliki aset-aset militer yang mampu memberikan efek gentar.
Maksud dan tujuannya adalah tiada lain, agar tak satu pun negara lain mau berpikir untuk menyerang negara tersebut, sehingga peperanganpun bisa dengan mudah terhindarkan.
Selain itu, efek gentar juga biasanya dimanfaatkan oleh banyak negara untuk memperkuat setiap usaha-usaha diplomasi yang sedang dan akan dilakukannya.
Meski harga aset yang harus mereka beli itu bukanlah sesuatu yang murah, namun nyatanya tetap saja masih jauh di bawah jumlah anggaran yang harus dikeluarkan sekiranya suatu negara harus berperang..!

Namun benarkah harga untuk mendapatkan sebuah deterrence effect itu teramat mahal..?
Ternyata tidak..! Setidaknya jika saya melihat kasak-kusuk yang terjadi dalam sebuah meeting yang berlangsung di hotel saya hari ini.

Meeting itu sejatinya bertujuan untuk merumuskan item senjata yang akan diakuisisi oleh pihak militer Malaysia. Ada begitu banyak luxurious military asset yang mereka impikan, salah satu yang paling sering disinggung adalah sosok pesawat tempur jenis EF Typhoon..!
Namun entah apa sebabnya, tiba-tiba suasana meeting berubah menjadi buyar. Ada sebuah dilematika yang sepertinya telah menghantui mereka.

Usut punya usut, ternyata faktor penyebab buyarnya konsentrasi meeting tersebut, berawal dari adanya sebuah pemaparan dari seorang ahli setrategi lokal yang mengekspose tentang pemberitaan peluncuran drone terbaru buatan Indonesia..!
Rasanya sangat lucu, ketika anda sedang membicarakan kehebatan sebuah Euro Fighter Typhoon, namun tiba-tiba harus mengubah mimik panik hanya karena kemunculan sebuah drone, yang secara spesifikasi teknologi, jelas sangat jauh berbeda dengan EF Typhoon itu sendiri.
Namun ini nyata, mereka sangat panik dan memandang serius terhadap berbagai kemungkinan ancaman yang bisa dibuatnya.
Artinya ada sesuatu yang hebat, dan amat berpotensi untuk mampu melumpuhkan sebuah setrategi yang sudah matang dirancang sebelumnya. Saya pikir, inilah bentuk nyata dari sebuah efek deteren tersebut, mampu membuat sebuah setrategi yang matang, menemukan titik lawannya. Ironisnya, efek deterence itu sendiri lahir dari sebuah aset militer yang justru sangat jauh lebih murah daripada harga sebuah pesawat tempur EF Typhoon..!

Ternyata peluncuran drones buatan Indonesia telah membuat gentar para jiran. Sebabnya terletak pada kemampuan drone itu sendiri.
Meski hampir semua negara saat ini sudah sangat akrab dengan drones, namun untuk drones buatan Indonesia yang satu ini sangat special. Saya yakin bahwa drone ini merupakan drone tercanggih di dunia yang pernah ada..!

OS-Wifanusa, drones buatan para ahli di Indonesian Maritime Institute, adalah drones dengan kemampuan amphibi. Artinya, drones ini mampu melakukan lepas landas di wilayah perairan seperti sungai, danau, laut ataupun darat. Hebatnya lagi, untuk melakukan lepas landas tersebut, OS-Wifanusa hanya membutuhkan landasan sepanjang antara 30-40 meter..! \
Dan yang paling menakutkan, kemampuan loading capacity hingga mencapai 65 Kilogram..! Dengan kemampuan ini, drones bukan hanya sekedar bisa dicantolin kamera, namun lebih dari itu, drones juga bisa menggendong bom..!

Bayangkan jika kemudian drones ini dimiliki oleh negara yang menguasai teknologi nuklir, maka kelak tidak mustahil jika OS-Wifanusa akan menjadi sosok malaikat bayangan yang selalu siap untuk meluluhlantakan suatu wilayah negara. Mengutip pernyataan Albert Einstein tentang kehebatan atom, yang konon setiap 1 gram atom akan mampu menghancurkan dan mengangkat benda seberat 1 juta ton, ke atas setinggi hingga 12 kilometer..! Bagaimana jadinya jika sebuah OS-Wifanusa menjatuhkan bom itu seberat 65 kg alias 65,000 gr..?
Hehehe..! Selamat berkalkulasi…!

dedenew86
By Patku Yayan@Indocuisine
Gambar by Google dan Patsus Dede Sherman
Sumber : klik disini

Minggu, 24 Mei 2015

Cara Sinkron Data Excel dengan Shazam dan OLS dengan Shazam

By : Jul Fahmi Salim

Assalamualaikum wr wb...

Selamat Pagi....

Baiklah, kali ini mari kita belajar bagaimana cara sinkron data di excel dengan program Shazam sehingga memudahkan kita dalam melakukan regresi dan bongkar pasang varibael (maksudnya tidak perlu berulang-ulang untuk copy paste data)


cara menghubungkan file dengan program shazam
  • buka file excel yang akan dihubungkan


  • klik save as

  • buat nama file maksimal 8 karakter (Saya buat nama tabel1)
  • untk type penyimpanan pilih text (tab delimited)

  • save pada drive yang mudah diingat (saya save pada drive E)
  • ketika keluar tab konfirmasi klik "yes"

  • kemudian tutup file excel tersebut, jika keluar jendela konfimasi untuk save, maka klik dont save, agar file excel asli tidak berubah
  • Untuk mengecek apakah data kita sudah tersimpan, coba cek di drive yang kita simpan, misalnya saya simpan di drive E



Langkah selanjutnya buka program Shazam
  • ketik FILE 1 E:\tabel1.txt ==>> (E:\tabel1.txt adalah alamat file pada drive penyimpanan di komputer)
  • Ketik SAMPLE 1 15 ==>> (jumlah sampel sebanyak 15) 
  • ketik semua nama kolom yang ada di data misalnya obs y x1 x2 x3 x4 x5/skiplines=1 ( Skiplines=1 artinya kita memberikan perintah kepada Shazam untuk tidak membaca objek yang terdapat pada baris ke 1, karena baris ke 1 merupakan nama dari variabel tersebut )


  • Jika hasil output seperti ini, maka data sudah sinkron dengan Shazam

  • nah selanjutnya dilakukan regresi seperti biasa.
  • Kembali ke command Editor kemudian Ketik ols y x1 x2 x3 x4 x5/max

  • klik format untuk menjadikan hasil output regresi lebih rapi

  • Klik Run





Untuk melihat videonya, silahkan klik disini

Mohon Maaf atas segala kekurangan, silahkan berikan kritik dan saran agar tulisan ini bisa lebih baik lagi..

Sumber : Kuliah Ekonometrika 2, di asuh oleh Pak Dr. Aliasuddin, M.Si

Kamis, 21 Mei 2015

Regional development: Southeast Aceh District

By : Jul Fahmi Salim

In the development of a region must not only spiked on traditional development methods, this is because the traditional concept will naturally must be left with the concept of modern development. This is because the concept of traditional development based solely on the ability to improvise without focusing on the technology. While the concept of modern development will be using a variety of technologies in the development of the area. Due to the use of technology, the development process could be more efficient and more effective in terms of both time and financial terms.

   To start a modern building, there are several steps that need to be completely done by the government, namely:

  • Mapping local or region- specific region based on the existing potential.

This mapping is useful to be able to determine the potential of what is contained in each of these regions,
Coastal areas: areas where the carriageway is built harbor fish including cold storage, which areas are suitable built fish farms both onshore and brackish.
High and low-lying areas, which areas are suitable dijadiakan as barns. Which areas are suitable as freshwater fisheries center. Where appropriate region serve as the center of the estate, such as coffee, rubber, nutmeg, corn, etc.

  • Construction of access road

     Once able to map out the potential of the area, the next step is to build access roads, access roads merupaka one pulse in economic activities. Because matter how large the area and production potential in the overflow area, where there is no road access so do not expect the results of the production of useful capable stout, especially if it is an agricultural product. We all know that agricultural products are so easy to decompose, resulting in agricultural products sensitive to the presence or absence of access roads mengankut agricultural products.
Improved infrastructure
    Facilities and infrastructure is needed in a development, because without the means da infrastructures it is not impossible the development of a region can only road in place, there are infrastructure alone is not enough, but the existing ones must be improved, both in terms of quantity and quality ,
Remapped the potential of each area
After mapping and planning, re-mapping should conduct simple, the point is we have to make a priority in the implementation of such development, in order to avoid unequal tindah development process ..

   By often I read the news in a variety of electronic and print media, the Aceh economy relies heavily on the neighboring North Sumatra. Is forever be like that? We can imagine the amount of money flowing out of Aceh residents? is corroborated by reports in the foyer which is quite fantastic, the news stated Aceh 75 percent of the money flowing out of Aceh. The amount of funds that flow out of consumptive us as people of Aceh even spin in the outer regions of Aceh

In spite of it all, to improve the situation is better done from the regency / pemko respectively. Let us suppose the Southeast Aceh area (Agara). In Agara biggest economic sector is in agriculture, it is dikarena geographical position which lies in the mountainous areas and lowlands have fairly extensive., So that the agricultural sector is the largest contributor to GDP Southeast Aceh.



The biggest sector contributor to GDP Southeast Aceh dominated by the agricultural sector by 40 percent. This is because the majority of people Agara has agricultural land, both sub-sectors of food crops, fisheries, agriculture and so on. In addition to agriculture, fisheries are also very large, but it is a matter of great is not miilik a handful of people, but in congregation, hehhehe. Maksdnya is, there are many goldfish cultivation is mostly privately owned and spacious pool which tend to be small. Because each family head just pick several fishponds, because most of the fish pond which has run as a sideline, a small and often inconsistent thus resultant output was less than the maximum.

It's good caretaker Government of mapping where there is potential for aquaculture, and then do the integration with related parties eg fisheries department. The role of fisheries department here is very vital, because they are supposed to control the fishing effort, ranging from ensuring the distribution of fish feed in the form of "pellets", information regarding the cultivation of fish fingerlings until the problem is necessary. To issue the last one, if it is able to meet the needs of the region itself, needs to be done in coordination with the trade department of the fishery products to market with neighboring regions and other areas that are considered potential as a trading partner. Of course, we as a manufacturer must be able to meet consumer desires outside and be able to compete with fisheries products from outside the region so that the quantity of sales outside the stable area ..

     Can imagine the magnitude of the multiplier effect of strengthening the economy of the fisheries sector this? Ranging from employment, increase incomes of the population, a decrease in the poverty rate to increase PAD districts. It is not impossible, if we are able to maintain / consistent in terms of output, both quality and quantity, could be in the future will form the industry - small industry and if the district government wants, it can be established that carp fish processing industry. The purpose of making this industry is that we obtain value added (value added) from the sale of the fish, we do not just sell it in the form of ordinary fish, but can be processed into fish sale later in containers, can also be used as shredded as possible, with only a plus beberpa workmanship will increase the price of the fish. As a comparison only if it is sold in a state of processed blum price is Rp 25,000 / kg, while when it became a fish sale (smoked fish) selling price reached Rp. 40,000 / kg. For the sale of fish already exist that produce and apparently still on a small scale in the form of a sideline, because it is still quite difficult to find at the weekend (the traditional market for local designation Agara). Supposed to be here was the official role of cooperatives and SMEs is needed to establish seedling entrepreneur sale of this fish. Ranging from the provision of equipment, pouring soft loan, the guidance in the production process and if necessary bring together several businesses for a comparative study to other regions who have been successful in running this business. This serves to add insight and knowledge of the perpetrators of this business in order to grow into the future, is to floss I had never seen himself, perhaps because no one has memulainya..hehehe

     Enough raise the price? And that's just simply from the fisheries sector alone, what if the plantation, animal husbandry, tourism and other sectors are also optimized, imagine how big the benefits received by society as well as the perpetrators of economic activity, which in turn will increase local government revenue Agara. By strengthening one of the only sectors that form pertania sector and fisheries sub-sector, it will be able to boost the industrial sector and if it is able to produce greater will also enhance the role of transport and services sectors. It is not impossible Southeast Aceh Regency can be used as one of the areas taken into account both in and outside the scope of Aceh Province ..

Back into question in our minds together is why other areas could while our own area is not? if we are short of funds? whether the lack of coordination between the executive and the legislature? Are we too spoiled and did not want to try? if we do not have adequate human resources? Or indeed WILLINGNESS that does not exist?

   Thank you for visiting ....
   Please provide criticism and suggestions to improve this article ....

Thank you very much...

Rabu, 20 Mei 2015

Edev Untuk Kita Para Calon Ekonom

Assalamualaikum wr wb

Berikut saya share Tulisan dari http://edev-unsyiah.blogspot.com/

Ekonomi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan individu maupun bermasyarakat di duinia ini, maka dari itu, perlunya ilmu ekonomi yang memadai untuk membuat suatu kebijakan ekonomi yang memberikan dampak  yang baik bagi perekonomian suatu negara ataupun dunia  demi mencapai kesejahteraan.

Fakultas Ilmu Ekonomi Unsyiah Aceh,  hadir demi melahirkan ekonom-ekonom yang handal guna memperbaiki perekonomian Aceh yang buntu setelah beberapa dekade terakhir Aceh dilanda masa konflik yang berkepanjangan. Para ekonom yang dilahirkan Fakultas Ekonomi nantinya diharapkan juga dapat memperbaiki perekonomian Aceh pasca bencana dahsyat tsunami tahun 2004. Dan para ekonom yang berasal dari Fakultas tertua di Unsyiah ini juga diharapkan mampu menyelasaikan permasalahan-permasalahan lainnya yang berkaitan dengan perekonomian Aceh maupun nasional demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada disekitarnya.

Edev Untuk Kita Para Calon EkonomDemi melatih para calon ekonom, Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Ekonomi Pembangunan (EKP) membekali mahasiswanya dengan teori-teori dan pengetahuan-pengetahua tentang kondisi, sejarah, serta cara mengambil kebijakan ekonomi , agar mahasiswanya terlahir menjadi ekonom yang handal yang bermanfaat bagi Indonesia kusunya Aceh.

Untuk menjadi para ekonom yang handal, tidak cukup bagi mahasiswa EKP hanya bermodal dengan teori-teori saja yang diberikan didalam kelas oleh para dosen tanpa mempraktekannya sendiri. Dengan berbicara atau membuat tulisan-tulisan yang berkaitan dengan kebijakan maupun fenomena-fenomena ekonomi yang sering terjadi saat ini, diharapkan para mahasiswa EKP dapat menjadi ekonom yang handal seperti yang diharapkan. Oleh karena itu perlunya wadah bagi mahasiswa EKP untuk menyalurkan idealismenya yang berkaitan tentang kondisi perekonomian yang sedang banyak diperbincangkan saat ini.

Edev komunitas pemikir ekonomi lewat portalnya ( edev-unsyiah.blogspot.com ) didirikan untuk kita para calon ekonom. Diharapkan Edev menjadi wadah bagi mahasiswa EKP untuk menyalurkan idealismenya dan melatih maupun mengasah kemampuannya untuk menjadi ekonom  yang handal dikemudian hari. maka dari itu diinformasikan bagi kawan-kawan agar dapat melihat isu-isu atau masalah yang berkaitan dengan perekonomian yang kemudian menulisnya dalam bentuk pemikiran pribadi.

Hal ini dilakukan agar kawan-kawan dapat terlatih dalam melihat suatu masalah lalu mengambil suatu kebijakan yang dapat mengatasi masalah tersebut. Dan diharapkan juga bagi kawan-kawan dalam jangan takut salah untuk menulis,  tulis apa saja yang ada dibenak kalian karena kita masih dalam proses belajar maka dari itu kita mesti banyak bertanya kepada dosen dalam proses penulisan yang kita lakukan.

Ini Dia Kolom-Kolom Tulisan yang Ada di Edev Untuk Kawan-Kawan Bisa Isi:

Economic News : Kolom ini meng up date setiap isu-isu terhangat yang berkaitan dengan ekonomi baik internasional. nasional, maupun daerah. Dalam penulisannya kita bida mencari berita ekonomi di portal berita nasional seperti kompas.com, antaranews.com, dan lain-lain dimana setelah kita melihat berita di web berita tersebut kita dapat menulisnya dalam bahasa kita sendiri di tambahkan statement atau tanggapan dari dosen kiat (EKP).

Kuliahku : Kolom ini berfungsi sebagai bahan-bahan kuliah kita ataupun catatan-catatan perkuliahan kita. dan bisa juga kawan-kawan tulis catatan perkuliahannya dalam bentuk berita disertai kutipan bicara dosen di kelas.

Karya tulis : Kolom ini berisi tentang Karya ilmiah, karya ilmiah populer, hasil penelitian milik pribadi kawan-kawan ataupun bisa juga punya mahasiswa lain tapi masih dalam ruang lingkup EKP.

Economic Photography : Kolom ini berisi tentang karya-karya foto milik kawan-kawan pribadi yang bertema tentang kegiatan ataupun kehidupan ekonomi masyarakat.

Financial Market : Kolom ini berisi tentang update kondisi pasar keuangan seperi kurs, ihsg, dan lain-lain yang berkaitan denganpasar keuangan.

Articel : Kolom ini berisi tulisan panjang, opini, atau bisa juga cerpen yang berkaitan dengan ekonomi.

Informasi : Kolom ini berisi tentang informasi-informasi lanjutan tentang Edev baik kegiatan edev maupun agenda-agenda edev. Bisa juga kawan-kawan mengirimkan informasi-informasi yang berkaitan dengan lomba apa saja, seminar, lowongan pekerjaan, informasi s2 dan lain-lain.
 
Untuk mengirimkan hasil karya-karya tulis kawan-kawan bisa dikirim melalui email keredaksian Edev dieconomicdevelopment1958@gmail.com

Informasi lanjutan dan Jika ada kritik dan saran bisa melalui Fuad Riski (08126991101) dan Tajul ULa ( 082161192023)

Ayo semangat buat kawan-kawan untuk menulis , gak ada alasan sibuk kuliah karena ini bagian dari praktek setelah kita mendapat teori-teori didalam kelas.

Sumber : http://edev-unsyiah.blogspot.com/2014/04/edev-untuk-kita-para-calon-ekonom.html#clients

Senin, 11 Mei 2015

Cara Menambah variabel / Data Pada Eviews 7

Oleh : Jul Fahmi Salim

Assalamualaikum wr wb...

Selamat malam....

ketika kita mengimport data di eviews dan setelah selesai bimbingan kemudian dosen kita menyarankan untuk menambah varibael, nah supanya kita tidak perlu mengimport lagi maka cukup ditambah saja datanya. 

Di malam yang dingin ini mari kita belajar bagaimana cara menambahkan data tersebut ke dalam file eviews yang semula.

Berikut merupakan langkah - langkahnya :

  • Buka file eviews yang telah ada
  • ketikan data tersebut ke dalam excel
  • Pada jendela eviews klik object - new object
  • Pilih "series" kemudian buat namanya (kali ini saya memasukkan var dummy) kemudian klik ok
  • Kemudian double klik pada variabel "dummy"
  •  klik tab "edit +/-"
  • Copy data di excel kemudian paste kan di object yang baru kita tambahkan tadi
data di Excel

data setelah di paste 
  • Untuk memastikan coba blog semua variabel kemudian open as group

  • jika data sudah terisi semua maka data sudah berhasil di tambahkan dan bisa dilakukan pengolahan seperti biasa baik regrei linear, ecm, vecm, var dll
Nah sekian cara menambah variabel / data pada eviews 7 semoga bermanfaat..

Untuk melihat Video nya klik disini (cooming sooon)

Terimakasih sudah berkunjung....

Cara Mendapatkan EViews 11 Demo Version

 Oleh: Jul Fahmi Salim Assalmkum wrwb.. Selamat Pagi, Siang, Malam teman-teman sekalian, jika dipostingan sebelumnya sydah ada cara mendapat...