Analisis Neraca Pembayaran Indonesia tahun 2004-2011

Arus keluar masuk barang, jasa maupun kapital internasional dicatat dalam neraca pembayaran (Balance of Payment) yang merupakan catatan sistematik dari transaksi internasional suatu negara dalam periode tertentu biasanya dalam waktu satu tahun. Dengan kata lain dapat kita katakan bahwa neraca pembayaran (balance of payment) mencatat nilai barang, jasa dan modal yang memasuki dan yang keluar dari suatu negara untuk periode tertentu biasanya satu tahun.
Hubungan ekonomi antar negara dapat terjadi antar pemerintah, antar penduduk baik itu swasta maupun masyarakat dan antara pemerintah suatu negara dengan penduduk negara lain. Penduduk yang dimaksud pada pengertian ini bukan hanya perorangan, tetapi juga berupa perusahaan swasta maupun lembaga hukum.
Neraca pembayaran disusun untuk memberitahukan kepada pemerintah dan siapa saja yang membutuhkan atau berkepentingan mengenai posisi internasional dari negara yang bersangkutan secara keseluruhan. Data-data  seperti ini tentunya sangat diperlukan untuk penyusunan kebijakan moneter, fiskal,dan perdagangan. Bagi para pengusaha atau pemilik bisnis, data-data dari neraca pembayaran ini penting untuk menyusun rencana strategi bisnis mereka.
Dalam konteks neraca pembayaran ada beberapa macam pengertian seimbang (balanced). Biasanya yang terjadi ialah ketidakseimbangan dalam unsur yang satu diimbangi dengan ketidakseimbangan lawannya dalam unsur yang lain. Walaupun pada akhirnya secara total neraca pembayaran tadi akan seimbang, namun dinamika ketidakseimbangan - ketidakseimbangan antar unsurnya itu lah yang justru menarik dan penting untuk ditelaah. Dinamika ketidakseimbangan itulah yang menjadikan unsur dasar untuk mengenali apakah dalam hal ini suatu negara mengalami surplus ataukah mengalami defisit dalam kegiatan ekonomi internasionalnya.

sumber : bank indonesia 2012, (diolah)
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa kondisi neraca pembayaran indonesia sangat fluktuatif, dimana pada tahun 2004 sebesar US $ 4.415 juta dan pada tahun 2005 menurun tajam hingga US $ -1.008 juta. Namun pada tahun selanjutnya yaitu pada tahun 2005 neraca pembayaran indonesia mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar US $ 13.780 juta, dan pada tahun 2006 nerac pembayaran terus mengalami tren yang yang positif meskipun mengalami  kenaikan yang tidak begitu besar yaitu menjadi US $ 14.085 juta.
Namun pada tahun 2008 terjadi krisis global yang memporak-porandakan perekonomian diseluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia mengalami keterpurukan ekonomi yang dahsyat, hal ini dapat kita lihat dari neraca pembayaran yang terjun bebas dari tahun sebelumnya yaitu dari US $ 14.085 juta menurun hingga mencapai angka US $ -1.707 juta. Meskipun begitu, Pada tahun 2009 neraca pembayaran mengalami peningkatan yang sangat signifikan  hingga mencapai US $ 15.194 juta dan pada tahun 2010, Neraca pembayaran terus mengalami tren yang positif dan  mengalami peningkatan yang signifikan sebesar US $ 31.765 juta dari tahun sebelumnya.
Sementara itu pada tahun 2011, neraca pembayaran kembali menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar US $ 31.765 juta menjadi hnaya sebesar US $ 15.209 juta. Hal ini diakibatkan meningkatnya JUB sebesar 0.003% dari tahun 2010. Secara kuartalan, NPI menunjukkan kinerja positif pada triwulan I dan II, antara lain karena harga komoditas ekspor yang dalam periode tersebut masih tumbuh tinggi dan arus masuk investasi portofolio asing yang masih cukup deras. Memasuki triwulan III, NPI berubah menjadi defisit, terutama akibat imbas negatif dari krisis keuangan di Eropa yang memicu terjadinya arus keluar investasi portofolio asing.

semoga bermanfaat...
Sumber : Proposal Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Kelompok II
Jul fahmi Salim, Sandy Tyas, Amiruddin, Faisal Fahlevi, Sarifah Nurul Asra, Affandi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mentransformasi data ke dalam bentuk Log dan Ln dengan Eviews7

Transformasi data Ke Dalam Bentuk Log dan Ln dengan SPSS 20

Cara Mendeteksi Outlier Data Menggunakan SPSS