Perkembangan Ekspor Impor Indonesia 2004-2011


Perkembangan ekspor dari tahun  ke tahun cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2004 ekspor Indonesia berjumlah US$ 65.877 juta. Kemudian pada tahun 2005 ekspor Indonesia mengalami peningkatan sebesar US$ 86.225 juta dengan tingkat pertumbuhan 31 persen.
Tabel 1.2
Perkembangan Ekspor Indonesia, 2004 – 2011
No.
Tahun
Nilai Ekspor                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   (US$ juta)
Pertumbuhan
 (%)
1
2004
65.877
-
2
2005
86.225
31%
3
2006
96.778
12%
4
2007
118.014
22%
5
2008
139.291
18%
6
2009
119.513
-14%
7
2010
158.074
32%
8
2011
200.788
27%
Sumber : Bank Indonesia, 2011 (diolah)

              Di tahun 2006  ekspor Indonesia kembali mengalami peningkatan. Namun, peningkatannya tidak setinggi tahun 2005, peningkatan hanya sebesar 12 persen dengan jumlah US$ 96.778 juta. Pada tahun 2007 ekspor Indonesia meningkat sebesar US$ 118.014 juta dengan pertumbuhan 22 persen, dan pada tahun 2008 meningkat sebesar US$ 139.291 juta dengan pertumbuhan 18 persen. Namun, di tahun 2009 ekspor Indonesia mengalami penurunan yang signifikan, dan menjadi penurunan yang tertinggi dalam kurun waktu delapan tahun terakhir yaitu sebesar US$ 119.513 juta dengan tingkat pertumbuhan minus 14 persen. Penurunan ini disebabkan oleh krisis keuangan global yang melanda negara yang menjadi mitra dagang Indonesia.
              Kemudian pada tahun 2010, ekspor Indonesia kembali meningkat sebesar US$ 158.074  juta dengan tingkat pertumbuhan sebesar 32 persen. Peningkatan ini adalah peningkatan yang tertinggi sepanjang sejarah. Pada tahun 2011 ekspor Indonesia mencapai US$ 200.788 juta, namun tingkat pertumbuhannya tidak setinggi pada tahun 2010, peningkatan hanya sebesar 27 persen.
Perkembangan ekspor Indonesia yang cenderung berfluktuasi tidak jauh berbeda dengan perkembangan impor Indonesia. Sejak tahun 2004 dan tahun-tahun sebelumnya impor Indonesia cenderung naik turun. Pada tahun 2004 impor Indonesia berjumlah US$ 50.615 juta, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2005 sebesar US$ 63.856 juta dengan tingkat pertumbuhan 26 persen. Tahun 2006 impor Indonesia berjumlah US$ 170.883 juta dengan peningkatan sebesar 11 persen. Selanjutnya pada tahun 2007 impor Indonesia kembali meningkat sebesar 20 persen, dan pada tahun 2008 meningkat sebesar 36 persen.
                                                            Tabel 1.3
Perkembangan Impor Indonesia, 2004 – 2011
No.
Tahun
Nilai Impor                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 (US$ juta)
Pertumbuhan (%)
1
2004
50.615
-
2
2005
63.856
26%
3
2006
70.883
11%
4
2007
85.260
20%
5
2008
115.981
36%
6
2009
84.316
-27%
7
2010
127.447
51%
8
2011
166.125
30%
Sumber : Bank Indonesia, 2011 (diolah)

Namun, impor Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2009. Impor Indonesia turun sebesar US$ 84.316 juta dengan tingkat pertumbuhan minus 2,47 persen. Penurunan ini disebabkan oleh krisis keuangan global tahuun 2008 yang melanda mitra dagang Indonesia. Pada tahuun 2010, impor Indonesia meningkat tajam dari tahun sebelumnya yaitu mencapai US$ 127.447 juta dengan tingkat pertumbuhan 51 persen. Pada tahun 2011, impor kembali mengalami peningkatan. Namun, peningkatannya tidak setinggi tahun 2010, peningkatan hanya sebesar 31 persen dengan jumlah US$ 166.125 juta.
Selain ekspor dan impor, nilai tukar rill rupiah terhadap US dollar juga menjadi faktor yang mempengaruhi cadangan devisa karena setiap perubahan kurs yang terjadi baik yang dipengaruhi oleh faktor domestik, regional maupun luar negeri akan memberikan pengaruh terhadap cadangan devisa yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia baik berupa jumlah cadangan devisa yang dimiliki maupun utang luar negeri yang dimiliki pemerintah Indonesia. menguatnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing  dapat menyebabkan cadangan devisa berkurang. 
Sumber: Proposal Kelompok V
 Amy Hanani.A
Nazlia Wibowo
Berry Huzera
Rio Malaon
Iqbal Abdul Razzak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mentransformasi data ke dalam bentuk Log dan Ln dengan Eviews7

Transformasi data Ke Dalam Bentuk Log dan Ln dengan SPSS 20

Cara Mendeteksi Outlier Data Menggunakan SPSS