Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Kehidupan
di bumi ini diisi oleh sejumlah makhluk hidup dalam interaksi, hubungan timbal
balik, dan adaptasi satu sama lain jenis serta dengan benda – benda mati di sekitarnya.
Di antara sekian banyak makhluk hidup itu terdapat satu jenis yang disebut
manusia. Jadi kalau kita mempelajari kehidupan secara keseluruhan sekaligus
juga mempelajari kehadiran manusia di dalamnya. Karena manusia adalah juga
anggota rumah tangga mahkluk hidup itu.
Penduduk
dan lingkungan. Penduduk dilihat dari segi mikro yaitu demografi. Demografi
berasal dari bahasa yunani, demos artinya penduduk, dan grafien artinya
gambaran. Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dan seluk-beluk
serta permasalahannya.
Dalam
rangka mempelajari penduduk, kita dapat mengadakan pendekatan secara demografi,
yaitu :
1) Mengenai
jumlah penduduk
2) Persebaran
penduduk, misalnya berapa persen yang berada di Sulawesi, Benua Afrika, dll
3) Komposisi
penduduk, kita bisa melihat ciri-cirinya seperti :
-
Umur
-
Jenis Kelamin
-
Pendidikan dan Pekerjaan
-
Serta distribusi tempat tinggalnya
-
Dll
4) Perubahan
jumlah, ciri, serta distribusi tersebut disebabkan karena adanya:
-
Kelahiran (fertilitas), misalnya berapa
orang bayi yan lahir pada tahun 1999
-
Kematian (mortalitas), yaitu berapa
orang yang meninggal, misalnya berapa orang yang meninggal pada kecamatan
mawar.
-
Migrasi, yaitu perpindahan penduduk.
·
Migrasi masuk ( Imigrasi/ in migration)
·
Migrasi keluar (Emigrasi/ Out migration)
Jadi
nomor 1, 2, dan 3 disebut demographic
structure sifatnya statis karena cerminan penduduk suatu saat sensus penduduk,
sedangkan nomor 4 disebut demographic
process yaitu sifatnya dinamis dihitung menurut registrasi penduduk.
Selain
pendekatan demografis kita juga bisa mempelajari penduduk sehubungan denga
kebutuhan hidupnya, seperti penduduk dengan pangan, sandang, penduduk dengan
pemukiman, penduduk dengan pendidikan dan pekerjaan, penduduk dengan kesehatan
dan masalah lingkungan, dan lain-lain. Pendekatan kedua ini sering disebut
denga ilmu kependududkan (Population
Studies), sedang pendekatan pertama disebut ilmu demografi.
Masalah
penduduk dana kependududkan dapat kita soroti dengan pendekatan sistem. Sistem
adalah suatu totalitas bagian (satuan komponen) yang terdiri dari berbagai
subkomponen yang saling berkaitan, saling tergantung dan berinteraksi
(interrelation, interdependent, interaction) dan terpadu (integrated) dan harus
diperhitungkan setiap pengambilan keputusan. Berbagai subkomponen tersebut
dapat disebut sebagai subsistem. Beberapa sistem dapat kemudian membentuk suatu
kesatuan yang dapat kita sebut sebagai mikrosistem.
Sekelmpok
penduduk memiliki cir-ciri, perilaku dan kualitas. Ciri-ciri dan perilaku
penduduk meliputi jumlah, komposisi umur, penyebaran, sifat-sifat perkembangan,
mobilitas dan sebagainya. Ciri-ciri dan perilaku tersebut adalah ciri-ciri dan
perilaku demografi. Kualitas yang dimiliki penduduk mencakup keadaan fisik
(jasmaniah dan montal rohaniah) serta ciri-cir dan perilaku sosialnya yang
secara keseluruhan dapat kita sebut sebagai kualitas hidup.
Jika kita sekelompok penduduk yang memiliki ciri-ciri dan
perilaku demografis dan kualitas hidup tertentu sebagai suatu totalitas atau
sebagai suatu sistem, maka sistem ini kita sebut Makrosistem Kependudukan, maka
sesuai dengan batasan di atas mokrosistem ini juga terdiri dari berbagai komponen yang saling berpengaruh, berinteraksi
dan saling tergantung. Sehingga menimbulkan ciri-ciri dan perilaku demografi
dan kualitas hidup tertentu.Sumber : Hand out mata kuliah Kependudukan Dan Lingkungan Hidup (KLH), Dosen Pengasuh T.Zulham, SE, M.Si
Komentar