Swasembada Cabai, Tomat dan Bawang, kenapa tidak?
Oleh
: Jul Fahmi Salim
Kita
merasakan sendiri bagaimana kebutuhan pokok dan bumbu dapur begitu mencekik
akhir – akhir ini, karena kita terlalu bergantung dengand aerah lain. Apa yang
salah dengan daerah kita? Dengan masih luasnya lahan tidur dan banyaknya petani
yang memiliki skill dalam bertani yang tak perlu diragukan lagi , lantas
mengapa bahan kebutuhan pokok seperti cabai, tomat dan bawang masih dipasok sebagian
besar dari daerah tetangga kita yaitu sumatera utara????
Mengapa
dengan dana APBA yang begitu besar mencapai angka Triliunan setiap tahunnya,
kebutuhan sendiri saja belum dapat kita penuhi sendiri? Jika ditanya solusi,
mungkin sebuah pemikiran sederhana ini mampu membuka pintu pemikiran pembaca
kedepannya. Menurut hemat saya, kita dapat menggunakan sumber daya yang
dimiliki daerah kita ini. Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan ini kita
harus melibatkan semua pihak, mulai dari unsur yang paling kecil yaitu petani, tokoh
masyarakat, pengusaha, LSM, para akademisi hingga pemerintah daerah maupun
provinsi.
Dalam
mencapai tujuan itu menurut saya ada beberapa tahap yang perlu dilakukan :
- Melakukan rapat terkoordinasi seluruh elemen dalam membuat perencanaan jangka menengah, mulai dari petani hingga pemerintah provinsi.
- Melaksanakan hasil dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya
- Pemerintah provinsi memberikan instruksi kepada pemerintah kabupaten/kota
- Perlunya koordinasi yang kuat antara pemprov dan pemkab/pemko dalam pelaksanaannya
Setiap elemen dalam mencapai tujuan
ini memiliki peran dan fungsi yang sangat erat kaitannya satu dengan yang
lainnya. Mari kita lihat peran tersebut satu – persatu :
- Pemerintah Provinsi
Pemerintah provinsi merupakan
elemn yang memiliki preran yang paling vital dalam mencapai tujuan ini, hal ini
dikarenakan pemprov lah sebagai pintu gerbang dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
Dengan dukungan pemprov suatu tujuan yang diperuntukkan untuk kesejahteraan
masyarakat yang ada di provinsi tersebut akan semakin jelas. Dukungan yang
diberikan pemprov berupa membuat regulasi yang mampu menunjang percepatan dalam
mencapai tujuan tersebut.
- Anggota Dewan
Anggota dewan memiliki peran
untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dalam penyusunan
rencana program kerja, misalnya tanah atau lahan warga yang digunakan untuk
program tersebut akan diberi kompensasi yang sesuai yang tidak merugikan salah
satu pihak.
- Pemerintah Kabupaten / Kota
Pemerintah kab/kota merupakan
perpanjangan tangan dari pemerintah provinsi, sehingga perannya tidak kalah
penting dalam pengawasan terhadap kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan
kata lain, untuk program provinsi yang dilaksanakan di daerah tertentu menjadi
tanggungjawab daerah tersebut.
- Akademisi
Akademisi sangat membantu dalam
hal ini, mulai dari menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk memperlancar
kegitan ini, seperti dalam melakukan perancanaan melibatkan peran dosen
fakultas ekonomi terutama konsentrasi ekonomi pembangunan yang memilki
kapasitas untuk membuat perencanaan. Selain itu, menggunakan kemampuan para
dosen fakultas pertanian dan pertanahan untuk memantu dalam hal mengatasi
masalah pertanian dan pertanahan.
- Pengusaha
Peran pengusaha juga tidak kalah
pentingnya, misalnya pengusaha jasa angkutan. Peran mereka sangat penting
nantinya untuk mengangkut pupuk, bibit, dan hasil pertanian dari suatu daerah
ke daerah lainnya.
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Peran LSM adalah ikut memantau
dan mengawasi pelakasanaan program yang telah direncanakan dan disepakati
bersama ketika melakukan rapat koordinasi dan perencanaan sebelumnya.
- Tokoh Masyarakat
Fungsi dari tokoh masyarakat
disini selain sebagai perwakilan masyarakat adalah untuk memberikan arahan
maupun sosialisasi kepada masyarakat tentang program yang akan dijalankan
sehingga masyarakat dapat menerima dengan tangan terbuka program tersebut tanpa
menimbulkan masalah dikemudian harinya.
- Petani
Petani merupakan faktor yang
sangat sangat penting dari pelaksanaan program ini hal ini dikarenakan sukses
atau tidaknya program ini sanagt besar peran petani dalam hal ini. Untuk itu,
pemerintah melalui instansi terkait misalnya dinas pertanian maupun badan penyuluh
pertanian untuk terus mengawasi dan memberikan masukan mulai dari pengolahan
tanah hingga waktu panen.
Program tersebut memiliki multiplier effect terhadap
pembangunan ekonomi daerah baik kabupaten /kota maupun provinsi. Dengan tahapan
sederhana saya di atas saya optimis kita bisa menjadi provinsi yang mandiri
dalam memenuhi kebutuhan daerah, jika produksi berlebih kita dapat menjual
kedaerah tetangga sehingga dapat
meningkatkan pendapatan daerah, menurunkan tingkat inflasi, hingga mengurangi
angka pengangguran serta perputaran uang di provinsi juga akan semakin bagus
dan pada akhirnya akan meningkat kesejahteraan masyarakatnya secara umum. Walau
bagaimana pun ini hanyalah sebuah pemikiran seorang mahasiswa yang masih
memiliki banyak kekurangan. Terimakasih..
Komentar