Sejarah Tanah Alas

Oleh : Jul Fahmi Salim

Assalamualaikum wr wb......
Selamat malam..

Pas Lagi Bantuin si Arie Nyari data di kantor BPS Aceh, eh nemu ni  di buku Aceh Tenggara dalam angka... cerita sejarah daerah saya tercinta ACEH TENGGARA...

Mulaaaaiiii.....

Tanah Alas meliputi bagian Tengah lembah Alas yang bagian muaranya dinamaan simpang kiri, lembah tersebut diapit oleh pegunungan leuser dan membentuk lembah yang memanjang.

Asal Usul Masyarakat Alas

Asal Usul masyarakat Alas berasal dari :
- Berasal dari Rao melalui Aceh dan membentuk Kejerun yang pertama dan bermukim di Batu bogoh, dsebut keluarga Raja Dewa.
- Berasal dari Aceh Utara dan berpindah ke pegunungan  disekitar danau laut tawar, sebagian berpindah e Gayo luas (Gumpang) dan sebagian ke lembah Alas. Penduduk tersebut membentuk Kejerun bambel dan bermukim di Desa perapat tinggi.
- Perpindahan penduudk  fak-fak (dairi) dan membentuk Kejerun pulonas dari singkil melalui sungai simpang kanan ke Kutacane dengan meggunakan perahu dan menyusuri sungai Alas ( Lawe Alas).
- Tapanuli, kabanjahe (suku karo dan fak-fak) melalui jalan setapak menuju Kutacane dan mendiami Desa Pulo Sepang.
- Dibawa dari medan oleh Belanda yang bernama Letnan de Boer, 600 orang pemikul yang trdiri dari ornag cina, melayu dan batak pada tahun 1904.
- Pengungsian yang berasal dai Tanah karo dan tapanuli pada tahun 1947-1948 saat agresi militer Belanda terjadi.
- Penduduk dari dataran tinggi Gayo.

Sistem Pemerintahan Masyarakat Alas
Sistem pemerintahan masyarakat Alas adalah sistem keRajaan (Kejerun) yaitu kekuasaan tertinggi berpusat pada Raja. Di aanah Alas terdapat dua Kejerun yaitu Kejerun Batumbulan / Bintang dan Kejerun Bambel. Setiap Kejerun dipimpin oleh Raja yang dibantu oleh Raja muda dan Raja berempat yang menjadi pemimpin (pengulu) 4 mukim dalam Kejerun.
Setiap pengulu dibantu oleh :
1. Simetue kute
2. Imam
3. Katib
4. Bilal
5. Fakir miskin
6. Petua dalam
7. Wakil pengulu
8. Pegawai memperlu sunet.

Masyarakat Alas terdiri dari belah yang merupaka kumpulan masyarakat yang didasarkan keturunan atau satu datuk maupun satu kelompok pendatang dan mempunyai satu ikatan yang kuat.
Kejerun batumbulan terdiri dari belah 
- Selian
- Desky
- Beruh
- Keling
- Sinage
- Pelis
- Bencawan
- Keruas
- Minte
- Karo
- Pinem
- Aceh
- Pase
- Bangko
- Reme
- Cebero
- Mahe
- Sekedang
- Gayo
Kejerun Bambel terdiri dari belah :
- Sekedang
- Munte
- Pinem
- Beruh
- Pagan
- Karo
- Selian
- Tarigan
- Desky
- Keling
- Pase sebayang
- Cebero
- Gayo

Hubungan masyarakat Alas dengan KeRajaan Aceh

Raja Batumbulan / Raja Bintang  

Raja Dewa berasal dari rao melalui Aceh (Pase) samapai ke aTanah Alas yang telah memeluk islam. Raja yang pada awal pemerinthannya berkedudukan di batumbulan dan kawin dengan putri selindung bulan, adik panglima saridana yang berasala bahorok. Keturuna Raja Dewa adalah Raja kemala yang telah menghadap Sultan Aceh dan mendapat pengakuan kekuasaan untuk memerintah Tanah Alas, atas pengakuan ini Sultan Aceh memberi tanda kedaulatan berupa sembilan pisau yang disebut bawar, serta dilantik sebagai Kejerun Alas dan menerima surat keputusan sarakata yang dibubuhi stempel siku.

Raja Bambel
a. Nazaruddin (datuk Rambat) berasal dari Aceh (Pase) menuju Tanah Alas dan diangkat menjadi Raja wilayah bambel oleh Raja kemala. Setelah wafat digantikan oleh Raja tunggal Alas kemudian Raja T. Bedussamad
b. Raja T. Bedussamad lahir tahun 1863 di Tanah Alas yang telah menghadap Sultan Aceh dan mendapat pengakuan kekuasaan di wilayah Tanah Alas dan dilantik sebagai Kejerun bambel. Raja T. Bedussamad membawa 100 orang ke Gayo luas untuk memerangi Belanda dan wafat pada tanggal 14 April 1904 ditembak oleh Van Daleen saat melaksanakan shalat subuh di mesjid penampaan.

Masa Penjajahan Belanda
Setelah pasukan Belanda telah menguasai seluruh wwilayah Gayo lut, Gayo linge dan Gayo luas, mereka merencankan penyerangan ke wilayah Alas. Perlawanan pertama masyarakat Alas terhadap Belanda terjadi pada 10 April 1904 dari Desa salang Alas. Setelah jatuhnya Benteng kutarih, Benteng kute likat dan Benteng lengat baru maka secara militer seluruh Tanah Alas telah dikuasai Belanda. Dalam suatu perteuan pada tanggal 28 juni 1904 Belanda mengumumkan keputusanya kepada Raja dan pengulu mengenai masa depan Tanah Alas dibawah kekuasaan Belanda.

Masa Penjajahan Jepang
Pada tanggal 27 Maret 1943 pukul 14,30 wib pasukan jepang memasuki wilayah Kutacane setelah berhasil memukul mundur pasukan Belanda hingga ke Gayo luas. Wilayah yang telah dikuasai ini dibagi menjadi 3 bagiian yaitu Gun Bambel, Gun Pulonas dan Gun Gayo Luas.

Proklamasi di Tanah Alas
Upaca pengibaran bendera merap putih serta pengumuman dan pembacaan teks proklamasi dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1945 di halaman kantor pengadilan. Upacara ini dipelopori oleh R.R. Rajat, Abdul Karim, Ginot, Gido Bangko Kabar Ginting, dll. Kemudian pada 14 Oktober 1945 diadakan rapat pembentukan KNI (komite Nasional Indoesia) wilayah Tanah Alas dan Gayo luas.

Kabupaten Aceh Tenggara
Sebelum terbentuknya kodam I / Iskandar Muda dan pembentukan Provinsi Aceh, kewedanan Tanah Alas dan Aceh Tengah termasuk dalam wilayah Sumatera Utara. Pada tahun 1957 setelah terbentuknya Provinsi Aceh terbentuk paitia aksi tuntutan rakyat Tanah Alas/ Gayo yang menolak dimasukan Tanah Alas dan Gayo luas ke Provinsi Sumatera Utara dan mengusulkan agar ibu kota kabupaten Aceh Tengah dipindahkan ke Kutacane. Namun jika pemindahan ibuk kota kabupaten tidak dimungkinkan, tim mengusulkan agar kewedanan Tanah Alas dan Gayo luas dibentuk kabupaten baru deng ibukota Kutacane.
Setelah perjuangan selama 17 tahun (1957 - 1974), pada hari kamis tanggal 4 juni 1974 kewedanan Tanah Alas dan Gayo luas resmi menjadi kabupateb Aceh tenggara berdasarkan UU No. 4 Tahun 1975 dan Letkol Syahadat menjadi Bupati pertama. Namun pada tahun 2002 kewedanan Gayo lues memisahkan diri dan membentuk kabutapen Gayo lues denga keluarnya UU No. 4 Tahun 2002 dengan ibukota Blangkejeren.

Sumber :Publikasi BPS Aceh,  Aceh Tenggara dalam Angka, 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mentransformasi data ke dalam bentuk Log dan Ln dengan Eviews7

Transformasi data Ke Dalam Bentuk Log dan Ln dengan SPSS 20

Cara Mendeteksi Outlier Data Menggunakan SPSS