Jumat, 25 Januari 2013

Adanya Sebagian Orang Muslim Yang Masuk Surga tanpa Hisab


Ibn Abbas r.a. berkata:      Pada suatu hari Nabi s.a.w. keluar pada kami dan bersabda:  “Telah diperlihatkan kepadaku umat-umat semuanya,  ada seorang Nabi yang bersama satu orang, ada yang bersama dua orang, dan ada yang bersama rombongan tujuh orang, ada juga seorang Nabi yang sendirian tidak ada pengikutnya, lalu aku melihat rombongan besar yang telah menutup udara, maka aku mengharap semoga mereka umatku, tiba-tiba  diberitahu bahwa mereka Musa dan kaumnya, kemudian dikatakan kepadaku : ” Lihatlah“, maka aku  melihat rombongan yang lebih banyak bahkan telah menutupi ufuk, lalu disuruh melihat ke kanan dan ke kiri, maka aku melihat rombongan yang amat banyak telah memenuhi udara, lalu diterangkan bahwa mereka umatku, dan disamping mereka ada lagi tujuh puluh ribu yang akan masuk surga tanpa hisab.”
Lalu ditinggalkan oleh Nabi dan tidak diterangkan kepada kami sehingga orang-orang berbeda paham. Maka para sahabat berpendapat: Kami lahir dalam syirik, tetapi kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi kemungkinan anak-anak kami. Dan tanggapan itu sampai kepada Nabi saw.
Maka Nabi saw. bersabda : Mereka yang tidak mencari nasib dengan burung, tidak berjampi, tidak ber kei (kei = membakar besi lalu ditusukkan ke tempat yang sakit), dan tetap bertawakal kepada Tuhan.  Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan dan bertanya: Apakah aku termasuk mereka ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Ya.  Lalu berdiri orang yang  lain dan bertanya: apakah aku dari golongan mereka?  Jawab Nabi saw.:  Engkau telah didahului oleh Ukasyah.  (Bukhari, Muslim).

Tulang dan Kotoran Hewan Sebagai Makanan Jin

diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa suatu ketika Nabi Saw membawa sebelanga air untuk berwhudu dan berhajat. (ketika ia [Abu Hurairah] mengikutinya, Nabi Saw bersabda, "siapa ini?" ia berkata, "aku, Abu Hurairah". Nabi Saw bersabda, "bawakan aku batu, jangan tulang atau kotoran hewan". Abu Hurairah selanjutnya berkata; maka dengan ujung bajuku aku membawakan sejumlah batu dan setelah itu pergi menjauh. setelah selesai, aku berjalan bersamanya dan berkata, "mengapa (kau melarangku membawa) tulang atau kotoran binatang?" Nabi Saw bersabda, "itu makanan jin".

sumber: http://hadits-albukhari.blogspot.com/

Amalan yang dicintai ALLAH Swt

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.


Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”

sumber: http://hadits-albukhari.blogspot.com/

Rabu, 23 Januari 2013

Desaku Dahulu, Kini Dan Nanti


 Dari Dahulu hingga sekarang kehidupan di desaku tidak banyak berubah begitu tenang dan menyenangkan, orang disekeliling begitu ramah, bertegur sapa dan sebagainya apa lagi ada orang yang belajar di luar daerah seperti saya, maka ketika pulang sebagian yang saya jumapin di jalan bertanya “kapan nyampekny? Lama libur?gimana keadaan disana?” dll, yah saya hanya bisa tersenyum dan menjawab pertanyaan mereka dengan senyuman ramah. Kehidupan pagi dimulai dengan kicauan burung yag sangat membuat hati tenteram, anak-anak pun mulai bersiap pergi ke sekolah, para orang yang bekerja di kantor juga akan bersiap2. 
                                            saat matahari mulai menampakkan dirinya dari arah timur

Bagi orang yang memiliki lahan baik sawah maupun ladang, setelah selesai sarapan pagi mereka berangkat dengan membawa peralatan “tempur” seperti parang, pisau, cangkul, rembas dan sebagainya. Pada siang hari keadaan desa agak sepi, karena sebagian besar masyarakatnya masih bekerja dan ada juga yang sebagian yang  sudah pulang dari tempat bekerja.

                                        pondok sederhana di antara sawah dan kebun keluarga saya

            Setiap sore maupun selesai maghrib anak2 pergi mengaji ke mesjid yang berada di tengah desa kami Lingkungan yang mengagumkan, indah, hamparan sawah dimana-mana, kolam ikan, kebun tradisional yang berisi beragam buah2an mulai dari langsat, manggis, durian, mangga, rambutan, kuini, rambe, dan buah kayu yang masih banyak lagi. Ketika datang musimnya mulailah kebun itu penuh dengan warga baik siang maupun malam terutama anak2 dan remaja. Bagi yang sudah remaja diperbolehkan oleh orang tua untuk menjaga durian, selain udah lumanyan besar lokasi kebun pun tidak jauh dari desa, kira2 berjalan kaki sekitar 10 menit melewati pematang sawah heheheh JJ..

                                         hamaparan padi yang masih hijau


                                                   kolam ikan air tawar  
  Indahnya hidup di desa adalah masih tingginya rasa sosial sesama masyarakat, seringnya sesama masyarakat berinteraksi menyebabkan seluruh warga yang ada di kampung kita kenal, mulai dari anak baru lahir sampai denga lansia, selain itu di desa tidak semua di ukur dengan uang seperti yang kita alami di perkotaan dimana orang hampir tidak kenal dengan tetangga sendiri, semua di ukur dengan uang hingga untuk melaksanakan suatu acara pun kita harus menyewa orang untuk membantu kita. Jika ada suatu warga yang akan mengadakan suatu acara pesta maupun hajatan, maka pemuda – pemudi kampung akan di kumpulkan untuk diberikan pengarahan dan di berikan tugas masing- masing maupun berkelompok yang iasa di sebut dalam bahasa alas yaitu “titah pekhintah”. Dalam mengadakan “titah pekhintah” tersebut, tuan rumah menyediakan makanan dan minuman ala kadarnya serta rokok bagi yang merokok. Dan pada hari “H” nya maka para pemuda dan pemuda sudah tahu tugas dan pekerjaan masing-masing sehingga acara dapat di jalankan dengan lancar. JJ

            Begitu juga dengan acara lainnya seperti ketika seseorang ingin mendirikan rumah, undangannya hanya disampaikan melalui mulut ke mulut, dan ketika waktu yang di tentukan maka beberapa remaja dan orang tua sudah berkumpul di tempat pendirian rumah tersebut. Yah namanya juga tinggal di kampung, mudah untuk mendatangkan orang untuk membantu kita, ketika sampai kita disajikan makanan dan minuman tradisional yang sangat sederhana berupa “puket buban” (pulut yang diberi kelapa di atas) dan kopi. Dan sudah saatnya kita untuk mendirikan tiang rumah secara bersama-sama sambil mengumandangkan shalawat dimaksudkan agar tuan rumah dan penghuni rumah lainnya di berikan rezki dan berkah yang melimpah. Selesaikan mendirikan rumah, maka saudah saatnya kita menikmati makanan yang dari tadi sudah disajikan tuan rumah, berupa daun ubi, jipang dan labu yang di rebus, sambal terasi, ikan baakar dari hasil kolam sendiri dan sebagainya. Ketika duduk bersama2 dan menikmatinya secara bersama- sama dan diiringi canda sesama sungguh terasa nikmat walaupun begitu sederhana. JJJ
             
            Bagaimana dengan desa saya nanti???? Tentu saja Saya sangat sangat dan sangat berharap budaya ramah tamah ini tidak akan berubah dengan perkembangan zaman modern seperti yang terjadi dikota-kota besar. J J J J        

Minggu, 06 Januari 2013

Negeri Sentosa Tak Tersorot Kamera


 Indonesia ternyata tidak kekurangan pemimpin berkualitas. Saat mata banyak tertuju ke Jokowi di Jakarta dengan gebrakannya, di daerah-daerah kita sebenarnya punya banyak inspirasi lain. Salah satunya dari Sinjai, sebuah kabupaten kecil di Sulawesi Selatan. Kepemimpinan yang kuat mampu membuat daerah ini berkembang. Jokowi dijamin minder atas apa yang diperbuat bupatinya. Cerita perjalanan ini akan menjelaskan sedikit tentang wilayah tersebut.


            Sebelum masuk Sinjai, saya ditantang taruhan oleh Mail, supir rental yang menemani saya dari Makassar. “Abang boleh cari jalan jelek di Sinjai, bahkan di kampung-kampung sekali pun. Atau coba cari pengendara motor yang keluar rumah tanpa helm, walau cuma ke warung terdekat. Kalau Abang ketemu, boleh potong honor saya setengah” tantangnya.
            Awalnya saya anggap itu angin lalu saja, namun Mail semangat sekali berpromosi. Di sepanjang perjalanan dia bercerita perkembangan Sinjai di bawah kepemimpinan Rudiyanto Asapa, Bupati dua periode yang saat ini juga maju sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan.
            Masuk Sinjai menjelang maghrib, saya menginap di Hotel Sahid Sinjai, sebelah kediaman resmi Bupati.  Target pertama saya adalah menikmati satu-satunya kehidupan malam di Sinjai. Kehidupan malam yang sangat sehat. Sebuah perputaran ekonomi yang mensejahterakan nelayan maupun warga secara keseluruhan, yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sinjai.


            Pusat pelelangan ikan Sinjai mulai ramai sekitar pukul 19.30. Ratusan kapal penangkap ikan parkir dan berbaris rapi di pinggir pelelangan. Parkir dengan retribusi resmi yang menguntungkan daerah.  Nelayannya bukan hanya dari Sinjai, nelayan dari Bantaeng, Bulukumba, bahkan dari Makassar lebih suka parkir dan menurunkan ikan di pusat pelelangan ikan ini. Sebab manajemennya transparan dan rapi. Taka ada tengkulak yang memonopoli harga.
            Ikan diturunkan dan langsung disambut oleh para pedagang. Masyarakat lalu-lalang bertransaksi  baik membeli ikan partai besar maupun eceran untuk kebutuhan  sehari-hari. Ini pasar yang hampir sempurna, tidak ada cukong atau tengkulak yang bisa mengintervensi harga ikan. Nelayan, penjual, dan pembeli sama-sama diuntungkan. Jika ikan tidak habis, dinaikkan lagi ke peti pendingin yang ada di kapal untuk dijual lagi pada malam berikutnya.
            Dengan uang lima puluh ribu, anda bukan hanya dapat 3-4 ekor ikan, tapi seperti meraup tauge. Bagi yang ingin segera menikmati ikan segar, di pintu masuk pelelangan terdapat banyak warung yang menyediakan pembakaran ikan. Inilah satu-satunya kehidupan malam di Sinjai.
            Pulang dari pelelangan saya mampir di sebuah toko serba ada untuk membeli perlengkapan mandi dan sikat gigi. Jangan harap anda akan menemukan waralaba semacam Alfamart atau Indomaret di tempat ini. Bupati Sinjai, hanya mengijinkan waralaba masuk ke daerahnya jika bersedia menampung produk industry rumahan warga dengan kuota tertentu. Satu hal yang sepertinya berat dipenuhi oleh perusahaan waralaba. Namun bagi sang kepala daerah, itu bentuk perlindungan terhadap sektor ekonomi kerakyatan agar tidak digilas pasar-pasar modern.
            Keesokan pagi saya bersiap-siap berkeliling ke pelosok Sinjai. melihat langsung hasil kepemimpinan Rudiyanto Asapa yang disanjung-sanjung warga Sinjai tersebut.
            Saya mulai dengan menikmati pemukiman di pusat kota. Jalan-jalan yang mulus, rapi, serta pohon rindang terbentang di sepanjang jalan. Lalu saya lanjutkan perjalanan ke Sinjai Utara. Lagi-lagi Mail mengingatkan saya soal tantangannya. “Nanti coba cari jalan jelek ya bang,” tantangnya sembari senyum-senyum.
            Saya tidak tertarik mencari jalan jelek tetapi sibuk memperhatikan motor-motor yang berseliweran. Penampilan motor-motor dan pengendaranya rata-rata sama, konservatif.  Hampir tidak ada modifikasi. Motor harus dengan dua spion pabrikan, tanpa knalpot yang bikin berisik, serta pengedara yang lengkap dengan helm standar SNI. Konon tak ada kawasan khusus tertib lalu lintas di sini. Seluruh jalan adalah kawasan tertib lalu lintas. Sebab, polisi bisa melakukan tilang di jalan-jalan kampung sekalipun. Nama Kasatlantas Sinjai, H. Eddy, adalah nama terpopuler kedua setelah sang Bupati.
            Saya berhenti di Bukit Gojeng. Ini awalnya adalah tempat makam purbakala. Namun fosil-fosilnya sudah dipindahkan ke dalam museum. Lokasi situs purbakala ini sendiri diubah menjadi taman kota yang sangat asri dan indah. Sekelas dengan resort-resort super mahal di pulau jawa. Ini merupakan ruang publik tempat muda-mudi menghabiskan waktu, terutama di akhir pekan. Dan yang bikin saya kaget, petugas penjaga taman ini memberitahu saya, password free wifi yang bisa dinikmati di Bukit Gojeng. Masukkan saja password digojengku, anda bisa berselancar di internet sambil menikmati nuansa resort berkelas yang sangat asri.



            Dari Bukit gojeng, saya menuju dataran rendah. Ada deretan pulau-pulau yang menarik perhatian saya ketika  melayangkan pandangan dari puncak bukit gojeng. Menurut warga setempat, namanya Pulau Sembilan. Ada sembilan pulau yang terpisah dari daratan utama Kabupaten Sinjai.
            Saya menuju pelabuhan untuk mendapatkan speed ke Pulau Sembilan. Tidak ada tujuan khusus, hanya ingin tahu kondisi pulau-pulau yang terpisah dari daratan utama. Saya menuju pulau yang paling ramai, dan juga merupakan Pusat kecamatan Pulau Sembilan, namaya Pulau Kambuno.

            Pulau ini dihuni oleh para nelayan. Tapi jangan bayangkan sebuah kampung nelayan yang berantakan dan kumuh. Ini jauh di luar perkiraan. Yang terlihat justru sebuah pemukiman yang sangat rapi dan bersih. Rumah-rumah panggung berjejer rapi dan gang-gang yang bersih. Hampir tidak ada rumah yang jelek, begitu juga perahu-perahu mereka yang bersandar di pinggir pulau. Persis di tengah-tengah pulau terdapat sebuah ruang publik berupa lapangan yang multifungsi. Jika diptret dari udara, akan mirip seperti stadion di tengah pulau, dikelilingi oleh rumah-rumah panggung dan tebing. Ini contoh kearifan lokal yang tidak tunduk pada keserakahan.

            Dulu pulau ini gelap gulita. Tidak ada listrik. Namun setelah dipimpin oleh Rudiyanto Asapa, Kambuno sudah dialiri listrik. Mekipun masih terbatas pada malam hari, namun membuat kemajuan dalam banyak hal, terutama pendidikan. Anak-anak bisa melajar dengan baik. Kehidupan pulau juga lebih semarak, dan sebagian di antara mereka justru bisa berselancar di internet. Ternyata pulau ini juga tersedia fasilitas Free Wifi yang dipancarkan dari kantor kecamatan.
            Saya telusuri semua sisi pulau. Wajah-wajah cerah penghuni pulau, terutama anak-anak menghiasi setiap langkah saya menyisir pulau. Seorang anak mengajak saya melihat bangunan SMP tempat dia bersekolah. Tempatnya ada di puncak tertinggi pulau kambuno. Katanya pemandangannya sangat indah dan tak akan bisa dilupakan. Ah, saya pikir itu hanya hiperbola saja.

            Saya susuri jalan  setapak menanjak yang sudah dibeton. Di kiri kanan terdapat hamparan hutan kaktus seperti di gurun pasir. Sungguh nuansa yang sangat berbeda ketika sadar bahwa ini masih di pulau tropis. Di tengah-tengah hutan kaktus, terdapat sebuah balai nikah, di puncak tebing dan menghadap ke laut. Sejenak saya layangkan pandangan. Mulut ternganga dan takjub. Hamparan laut bening dengan warna kehijauan membentang di hadapan mata. Bisa dibayangkan betapa romantisnya jika pernikahan digelar di balai nikah ini. Besarnya tidak seberapa, tapi pemandangannya akan membuat moment pernikahan sebagai kenangan yang sangat berkesan.
            Tidak jauh dari Balai Nikah itu, berdiri megah sebuah SMP negeri. Klaim anak kecil tadi ternyata bukan hiperbola. Pemandangan dari ruang guru maupun ruang belajar SMP ini setara dengan resort-resort mewah di Bali. Pantai pasir yang sempit, pohon kelapa yang tidak terlalu banyak, dan hamparan laut bening berwarna kehijauan. Saya tidak tahu apakah pemandangan ini akan membuat semangat belajar bertambah atau malah membuat ngantuk.

            Namun, memang harus diakui bahwa 100 persen anak-anak di sinjai sudah menempuh pendidikan dari SD sampai SMA, dan itu gratis, baik di sekolah negeri mapun swasta. Bupati Sinjai Rudiyanto Asapa sudah menerapkan kebijakan ini sejak tahun 2003. Kalau mau jujur, mungkin dia pelopor pendidikan gratis di Indonesia. Seorang Bupati yang pernah dilaporkan warganya ke polisi sebagai penculik anak, karena membawa anak-anak yang bekerja di sawah ke sekolah meski mereka tak punya seragam.  Hanya sayang, tidak ada kamera wartawan Jakarta yang mampir di sini.
            Menjelang sore saya kembali ke daratan Sinjai. Bersiap-siap kembali ke Makassar. Rasa tidak puas memenuhi dada. Sebab, selalu ada kejutan di setiap pelosok Sinjai. Dan itu inspirasi untuk membuat Indonesia lebih baik. Tapi sayang, pekerjaan terlalu banyak menumpuk di Makassar dan Jakarta. Suatu saat, saya pasti kembali menyusuri sisi lain daerah ini.
            Sinjai memang bukan daerah ternama. Bahkan jarang ditulis media. Namun bagi yang hadir dan menikmati langsung akan segera paham bahwa ini seperti sebuah negeri yang diperintah raja bijak. Kebijaksanaan yang melahirkan ketenangan dan kesejahteraan bagi warganya.

Kamis, 03 Januari 2013

Populasi dan Sampel


A. Definisi
                Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti.
                Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.
                Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan.
B. Ukuran Sampel
                Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli.  Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.
                Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :
 Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain :
1. Rumus Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)
N = n/N(d)2 + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95

2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1
Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
3. Rumus berdasarkan Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael
Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
C. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.
Dalam pengambilan sampel cara probabilitas besarnya peluang atau probabilitas elemen populasi untuk terpilih sebagai subjek diketahui. Sedangkan dalam pengambilan sampel dengan cara nonprobability besarnya peluang elemen untuk ditentukan sebagai sampel tidak diketahui. Menurut Sekaran (2006), desain pengambilan sampel dengan cara probabilitas jika representasi sampel adalah penting dalam rangka generalisasi lebih luas. Bila waktu atau faktor lainnya, dan masalah generalisasi tidak diperlukan, maka cara nonprobability biasanya yang digunakan.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel random sampling, sistematis sampling, proportioate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling
Simple random sampling
Teknik adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.
Misalnya :
Populasi adalah siswa SD Negeri XX Jakarta yang berjumlah 500 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar 5% sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 205.
Jumlah sampel 205 ini selanjutnya diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas, usia dan jenis kelamin.
Sampling Sistematis
Adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
Contohnya :
Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini diurutkan dari 1 – 125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap (2, 4, 6, dst) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst), atau bisa juga mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dst)
Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi.
Misalnya, populasi adalah karyawan PT. XYZ berjumlah 125. Dengan rumus Slovin (lihat contoh di atas) dan tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel adalah 95. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian (marketing, produksi dan penjualan) yang masing-masing berjumlah :
Marketing       : 15
Produksi         : 75
Penjualan       : 35
Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masinng bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan
Marketing       : 15 / 125 x 95            = 11,4 dibulatkan 11
Produksi         : 75 / 125 x 95            = 57
Penjualan       : 35 / 125 x 95            = 26.6 dibulatkan 27
Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 + 57 + 27 = 95 sampel.
Teknik ini umumnya digunakan pada populasi yang diteliti adalah keterogen (tidak sejenis) yang dalam hal ini berbeda dalam hal bidangkerja sehingga besaran sampel pada masing-masing strata atau kelompok diambil secara proporsional untuk memperoleh
Disproportionate Stratified Random Sampling
Disproporsional stratified random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified random sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ketidakproporsionalan penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang proporsional pembagiannya.
Misalnya, populasi karyawan PT. XYZ berjumlah 1000 orang yang berstrata berdasarkan tingkat pendidikan SMP, SMA, DIII, S1 dan S2. Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu :
SMP    : 100 orang
SMA    : 700 orang
DIII     : 180 orang
S1        : 10 orang
S2        : 10 orang
Jumlah karyawan yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak seimbang (terlalu kecil dibandingkan dengan strata yang lain) sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel
Cluster Sampling
Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing-masing daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.
Contoh :
                Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMU. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :
Tahap Pertama adalah menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 10 Provinsi yang akan dijadikan daerah sampel.
                Tahap kedua. Mengambil sampel SMU di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMU tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMU yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi secara keseluruhan.
2. Non Probabilty Sampel
                Non Probability artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Teknik-teknik yang termasuk ke dalam Non Probability ini antara lain : Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidential, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, dan Snowball Sampling.
Sampling Kuota,
Adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota (jatah) yang diinginkan.
Misalnya akan dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar guru. Jumlah Sekolah adalah 10, maka sampel kuota dapat ditetapkan masing-masing 10 siswa per sekolah.
Sampling Insidential,
                Insidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan (insidential) bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
                Misalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan Mall A. Sampel ditentukan berdasarkan ciri-ciri usia di atas 15 tahun dan baru pernah ke Mall A tersebut, maka siapa saja yang kebetulan bertemu di depan Mall A dengan peneliti (yang berusia di atas 15 tahun) akan dijadikan sampel.
Sampling Purposive,
                Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif.
Sampling Jenuh,
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Saya sendiri lebih senang menyebutnya total sampling.
Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian.
Snowball Sampling
                Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju (seperti Multi Level Marketing….). Misalnya akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden teruuus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
Teknik ini juga lebih cocok untuk penelitian kualitatif.
C. Yang perlu diperhatikan dalam Penentuan Ukuran Sampel
                Ada dua hal yang menjadi pertimbannga dalam menentukan ukuran sample. Pertama ketelitian (presisi) dan kedua adalah keyakinan (confidence).
                Ketelitian mengacu pada seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik populasi. Keyakinan adaah fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari rata-rata sampel. Variabilitas ini disebut dengan standar error, disimbolkan dengan S-x
                Semakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, maka semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan. Semakin tinggi ketelitian, maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan, terutama jika variabilitas dalam populasi tersebut besar.
                Sedangkan keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran kita benar-benar berlaku bagi populasi. Tingkat keyakinan dapat membentang dari 0 – 100%. Keyakinan 95% adalah tingkat lazim yang digunakan pada penelitian sosial / bisnis. Makna dari keyakinan 95% (alpha 0.05) ini adalah “setidaknya ada 95 dari 100, taksiran sampel akan mencerminkan populasi yang sebenarnya”.
D. KESIMPULAN :
                Dari berbagai penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa teknik penentuan jumlah sampel maupun penentuan sampel sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari penelitian. Dengan kata lain, sampel yang diambil secara sembarangan tanpa memperhatikan aturan-aturan dan tujuan dari penelitian itu sendiri tidak akan berhasil memberikan gambaran menyeluruh dari populasi.
REVISI TULISAN
                Saya merevisi teknik sampling, dan memasukkan teknik sistematis ke dalam probability sampling berdasarkan rujukan buku Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
Beberapa Teknik Penentuan Ukuran Sampel Lainnya
Tabel jumlah sampel Isaac n Michael
Sample Size bartlett kotrlik higgins dengan pendekatan Cohran’s Formula
Baca juga
Penentuan ukuran sampel menurut para ahli di teorionline.net
Dirangkum dari :
Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, edisi revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta.
Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administasi. Bandung : Alvabeta.




Sumber Data Sekunder


Sumber data penelitian bidang ekonomi dan keuangan dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan berbagai data ekonomi Indonesia mulai dari ekspor-import, energy, harga produsen, kemiskinan, kependudukan, nilai tukar petani, neraca arus dana, dan berbagai data lainnya.
Saat ini, data BPS merupakan data yang paling sering dijadikan rujukan dalam penelitian bidang ekonomi. Data dari BPS dapat diperoleh melalui website : http://www.bps.go.id
Bank Indonesia
Selain BPS, Bank Indonesia juga menerbitkan laporan secara berkala mengenai statistik ekonomi dan keuangan Indonesia (SEKI), statistik ekonomi moneter Indonesia, Statistik ekonomi dan keuangan daerah, statistik perbankan, statistik utang luar negeri Indonesia, laporan keuangan perbankan nasional, dan lainnya.
Data dari Bank Indonesia dapat diperoleh melalui situs http://www.bi.go.id
Selain Bank Indonesia, data juga dapat diperoleh dari kementerian seperti Kementerian Perdagangan (http://www.kemendag.go.id) dan Kementerian Pertanian (http://www.deptan.go.id)

Bursa Efek Indonesia
Data mengenai saham dan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI dapat diperoleh melalui website : http://www.idx.co.id
Majalah dan Website lainnya
Selain dari Bursa Efek Indonesia, website-website yang aktif membahas mengenai ekonomi, keuangan, dan perbankan antara lain :
Majalah “ Ekonomi Syariah “ Diterbitkan oleh EKABA FE USAKTI pertama kali pada tahun 2002. Sebagai sebuah majalah yang diterbitkan oleh sebuah lembaga di dalam Universitas Trisakti, majalah ini pertama kali mengupas berbagai hal tentang ekonomi syariah yang ada kaitannya dengan dunia pendidikan.
Memuat berbagai berita mengenai ekonomi, market dan korporasi, perbankan, dan data bisnis lainnya.
http://www.pusatinfobank.com/ : merupakan Website yang memberikan informasi Terbaru mengenai Perbankan, Pasar Modal, Industri dan UMKM
Vibiznews menyajikan berita terkini tentang investasi dan ekonomi 24 jam sehari untuk Forex, Commodity, Index, Options, saham-saham Bursa Efek Indonesia dan investasi lainnya properti, asuransi, perbankan, reksadana, produk keuangan lainnya
Semoga bermanfaat…

Penting : Silahkan Kunjungi website yang luar biasa mengenai statistik,ekonomi, dsb =>>> http://teorionline.wordpress.com/




Cara Mendapatkan EViews 11 Demo Version

 Oleh: Jul Fahmi Salim Assalmkum wrwb.. Selamat Pagi, Siang, Malam teman-teman sekalian, jika dipostingan sebelumnya sydah ada cara mendapat...