Siapakah Arsitek Keruntuhan Ekonomi?
Michel
Chossudovsky
Akankah
Administrasi Obama Membalikkan Arus?
Krisis Ekonomi
Paling Serius dalam Sejarah Modern
Keruntuhan finansial pada bulan
Oktober 2008 bukanlah hasil dari fenomena siklus ekonomi. Ia merupakan hasil
yang sengaja diciptakan oleh kebijakan pemerintah AS yang dilakukan melalui
Departemen Bendahara (Treasury) dan Dewan Cadangan Federal AS (US
Federal Reserve Board)
Ini adalah
krisis ekonomi paling serius dalam sejarah Dunia
Dana talangan (bailout) yang
diusulkan oleh Departemen Bendahara AS bukanlah "solusi" bagi krisis
ini. Pada kenyataannya justru sebaliknya: ia merupakan penyebab dari keruntuhan
lebih besar. Ia memicu konsentrasi kekayaan yang tidak ada bandingannya, yang
kemudian berperan dalam memperluas ketimpangan ekonomi dan sosial baik di dalam
maupun antara bangsa-bangsa.
Tingkat utang telah meroket.
Korporasi industrial digiring menuju kebangkrutan, diambil alih oleh institusi
finansial global. Kredit, tepatnya persediaan dana pinjaman (the supply of
loanable funds), yang menjadi tali nyawa produksi dan investasi, dikontrol oleh
segelintir konglomerat finansial.
Akibat "bailout",
utang publik membumbung. Amerika adalah negeri yang paling berutang di bumi.
Sebelum "bailout" utang publik AS berada di kisaran 10 trilyun dolar.
Utang berdenominasi dolar ini terdiri dari treasury bills dan government
bonds berlebih yang dipegang oleh individual, pemerintah asing, korporasi
dan institusi finansial.
"The
Bailout": Pemerintah AS Mendanai Utangnya Sendiri
Ironisnya, bank-bank Wall Street
-- yang menjadi penerima dana talangan -- adalah juga broker dan
penjamin (underwriter) utang publik AS. Walaupun bank hanya memegang
sebagian utang publik, mereka mentraksasikan dan memperdagangkan instrumen
utang publik denominasi dolar AS di seluruh dunia.
Dalam lika-liku peristiwa yang
pahit, bank menjadi penerima pembagian uang sebesar 700+ milyar dolar dan pada
saat bersamaan bertindak sebagai kreditor bagi pemerintah AS. Kita berhadapan
dengan hubungan yang sirkular dan absurd: Untuk membiayai bailout, Washington
harus meminjam dari bank, yang merupakan penerima bailout.
Pemerintah AS
mendanai utangnya sendiri.
Pemerintah Federal, Negara
Bagian dan kotapraja semakin terkungkung di bawah kontrol ketat konglomerat finansial
global. Para kreditor ini semakin mengontrol reformasi pemerintah. Bailout
tersebut kondusif bagi konsolidasi dan sentralisasi kekuasaan perbankan, yang
kemudian memukul aktivitas ekonomi riil, menyebabkan serangkaian kebangkrutan
dan pengangguran massal.
Akankah
Administrasi Obama Membalikkan Arus?
Krisis finansial
adalah akibat dari deregulasi arsitektur finansial.
Obama telah menyatakan dengan
sungguh-sungguh janjinya untuk mengatasi kegagalan kebijakan administrasi Bush
dan "mendemokratikkan" sistem finansial AS. Presiden terpilih Barack
Obama mengatakan bahwa ia berkomitmen membalikan arus:
"Marilah kita mengingat
kembali bahwa bila krisis finansial ini mengajarkan sesuatu hal kepada kita,
itu adalah kita tak dapat memiliki Wall Street yang tumbuh subur sementara
Main Street menderita. Di negeri ini, kita bangkit dan jatuh sebagai satu
bangsa, sebagai satu rakyat." (Presiden terpilih Barack Obama, 4 November,
2008, ditambahkan penebalan)
Kaum Demokrat
biasanya menyalahkan administrasi Bush dalam keruntuhan finansial Oktober ini.
Obama mengatakan bahwa ia akan
memperkenalkan agenda kebijakan yang seluruhnya berbeda yang akan merespon
kepentingan Main Street:
"Besok, Anda dapat meninggalkan
lembar kebijakan yang meletakkan keserakahan dan ketakbertanggungjawaban Wall
Street di atas kerja keras dan pengorbanan para lelaki dan perempuan di
sepanjang Main Street. Besok, Anda akan memilih kebijakan yang berinvestasi
pada kelas menengah dan menciptakan pekerjaan baru dan mengembangkan ekonomi
ini sehingga semuanya memiliki kesempatan untuk sukses, dari CEO hingga
sekretaris dan staf pembersih, dari pemilik pabrik hingga lelaki dan perempuan
yang bekerja di lantai pabrik. (Barack Obama, kampanye pemilu, November 3,
2008)
Apakah Obama
berkomitmen "menjinakkan Wall Street" dan "melucuti pasar
finansial"?
Ironisnya, adalah di bawah
administrasi Clinton lah kebijakan yang "serakah dan tak
bertanggungjawab" itu diadopsi.
Akta Modernisasi Layanan
Finansial tahun 1999 (1999 Financial Srvices Modernization Act - FSMA) kondusif
terhadap pencabutan Akta Glass-Steagall tahun 1933. Sebagai pilar"New
Deal" Presiden Roosevelt, Akta Glass-Steagall diterapkan sebagai
jawaban atas iklim korupsi, manipulasi finansial dan "insider
trading" yang menyebabkan kegagalan lebih dari 5.000 bank dalam
beberapa tahun menyusul keruntuhan Wall Street tahun 1929.
Di bawah Akta Modernisasi
Layanan Finansial 1999, kendali efektif terhadap seluruh industri jasa
finansial AS (termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan sekuritas,
dsb.) telah ditransfer ke tangan segelintir konglomerat finansial dan hedge
funds rekanannya.
Para Perekayasa
Bencana Finansial
Siapa saja
arsitek dari kemelut ini?
Dalam ironi yang pahit, para
perekayasa bencana finansial ini kini sedang dipertimbangkan untuk ditunjuk
masuk dalam Tim Transisi Presiden Terpilih Barack Obama untuk posisi Sekretaris
Bendahara (Treasury Secretary):
Lawrence Summers memainkan
peran kunci dalam melobi Kongres untuk mencabut Akta Glass Steagall.
Penunjukkannya yang tepat waktu oleh Presiden Clinton pada 1999 sebagai
Sekretaris Bendahara menjadi ujung tombak diadopsinya Akta Modernisasi Layanan
Finansial pada November 1999. Setelah menuntaskan mandatnya di pucuk pimpinan
Bendahara AS, ia menjadi presiden Universitas Harvard (2001-2006)
Paul Volker adalah ketua
Jajaran Cadangan Federal pada tahun 1980an pada era Reagan. Ia memainkan peran
sentral dalam menerapkan tahap pertama deregulasi finansial, yang kondusif bagi
kebangkrutan, merger, dan akuisisi massal yang menggiring pada krisis finansial
1987.
Timothy Geithner adalah CEO
dari Bank Cadangan Federal New York (FRBNY), yang merupakan institusi finansial
swasta paling berkuasa di Amerika. Ia juga seorang mantan pejabat Bendahara
dalam adminstrasi Clinton. Ia telah bekerja untuk Kissinger Associates dan juga
memegang posisi senior dalam IMF. FRBNY memainkan peran di belakang layar dalam
membentuk kebijakan finansial. Geithner bertindak atas nama kaum financial yang
berkuasa di belakang FRBNY. Ia juga anggota dari Dewan Relasi Luar Negeri(Council
on Foreign Relations - CFR)
Jon Corzine saat
ini menjabat gubernur New Jersey, mantan CEO Goldman Sachs.
Pada saat artikel ini ditulis,
favorit Obama adalah Larry Summers, yang menjadi terdepan dalam posisi
Sekretaris Bendahara.
Profesor Ekonomi Universitas
Harvard, Lawrence Summers, menjabat posisi Ketua Pakar Ekonomi (Chief
Economist) bagi World Bank (1991-1993). Ia berkontribusi dalam membentuk
reformasi makro-ekonomi yang diterapkan dalam sejumlah negeri-negeri berkembang
yang terlilit utang. Dampak sosial dan ekonomi dari reformasi-reformasi ini di
bawah Program Penyesuaian Struktural (SAP) yang disponsori IMF-World Bank
begitu menghancurkan dan mengakibatkan kemiskinan massal.
Masa jabatan Larry Summer di
Bank Dunia bertepatan dengan keruntuhan Uni Soviet dan penerapan "obat
ekonomi" IMF-World Bank yang mematikan kepada Eropa Timur, mantan republik
Soviet dan negeri-negeri Balkan.
Pada 1993, Summers pindah ke
Departemen Bendahara AS. Ia awalnya memegang posisi Sekretaris Pembantu Bendahara
untuk urusan internasional dan kemudian Sekretaris Deputi. Dengan bekerjasama
dengan mantan koleganya di IMF dan World Bank, ia memainkan peran kunci dalam
merekayasa paket reformasi ekonomi "terapi kejut" (shock
treatment) yang diterapkan di puncak krisis Asia pada 1996 di Korea
Selatan, Thailand dan Indonesia.
Kesepakatan bailout yang
dinegosiasikan dengan tiga negeri ini dikoordinasikan oleh kantor Summer di
Departement Bendahara bekerjasama dengan Bank Cadangan Federal New York dan
institusi Bretton Woods tersebut yang bermarkas di Washington. Summer
bekerjasama erat dengan Direktur Pengelola Deputi Stanley Fischer, yang
kemudian ditunjuk menjadi Gubernur Bank Sentral Israel.
Larry Summers menjadi Sekretaris
Bendahara pada Juli 1999. Ia adalah murid dari David Rockefeller. Ia adalah
salah satu arsitek dari Akta Modernisasi Layanan Finansial, yang melegitimasi
insider trading dan manipulasi finansial terang-terangan.
"Menugaskan
Musang Untuk Menjaga Kandang Ayam"
Summer saat ini adalah Konsultan
di Goldman Sachs dan direktur pengelola Hedge Fund, D.E. Shaw Group. Sebagai
pengelola Hedge Fund, kontaknya di Bendahara dan Wall Street memberikannya
informasi dari dalam yang berharga tentang pergerakan pasar finansial. Menunjuk
pengelola Hedge Fund (dengan koneksi ke bangunan finansial Wall
Street) untuk memegang Departemen Bendahara sama saja menugaskan musang untuk
menjaga kandang ayam.
Konsensus
Washington
Summer, Geithner, Corzine,
Volker, Fischer, Phil Gramm, Bernanke, Hank Paulson, Rubin, dan tak ketinggalan
juga Alan Greenspan, al. adalah suatu perkoncoan; mereka bermain golf bersama;
mereka punya koneksi dengan Council of Foreign Relations dan
Bilderberg; mereka bertindak serempak menurut kepentingan Wall Street; mereka
bertemu di balik pintu tertutup; mereka semua memiliki frekuensi yang sama;
mereka pengikut Partai Demokrat dan Republik.
Meskipun bisa saja terdapat
ketidak-sepakatan di antara mereka dalam beberapa isu, mereka semua berkomitmen
teguh pada Konsensus Washington-Wall Street. Mereka benar-benar tidak
menyisakan belas kasihan dalam mengelola proses ekonomi dan finansial. Tindakan
mereka didorong oleh profit. Di luar kepentingan sempit mereka terhadap
"efisiensi pasar", mereka hanya punya sedikit kepedulian terhadap
"kehidupan manusia". Bagaimana kehidupan rakyat dipengaruhi oleh
beragam reformasi makro-ekonomi dan finansial yang mematikan, yang memerosokkan
seluruh sektor aktivitas ekonomi pada kebangkrutan.
Alasan ekonomi yang mendasari
diskursus ekonomi neoliberal seringkal penuh kesinisan dan penghinaan. Terkait
dengan ini, diskursus ekonomi Lawrence Summers tampil mencolok. Ia dikenal oleh
kaum pembela lingkungan hidup sebagai penganjur pembuangan limbah beracun di
negeri-negeri Dunia Ketiga, karena rakyat negeri-negeri miskin memiliki usia
hidup yang lebih pendek dan biaya buruh yang benar-benar rendah, yang artinya
nilai pasar rakyat di Negeri Dunia Ketiga jauh lebih rendah. Menurut Summers,
faktor ini membuat ekspor bahan beracun ke negeri-negeri miskin jauh lebih
"efektif biayanya". Sebuah memo World Bank yang kontroversial pada
tahun 1991, ditandatangani oleh Ketua Pakar Ekonomi Larry Summers dapat dibaca
sebagai berikut (cuplikan, dengan ditambah penebalan):
TANGGAL: 12
Desember 1991
KEPADA:
Distribusi
DARI: Lawrence H
Summers
Subyek: GEP
"Industri
"Kotor": Hanya di antara Anda dan saya; tidakkah seharusnya World
Bank mendorong LEBIH BANYAK migrasi industri kotor ke Negeri-negeri Kurang
Berkembang?Saya dapat memberikan tiga alasan:
1) Ukuran
dari biaya polusi yang merusak kesehatan (costs of health impairing
pollution) bergantung pada pendapatan sebelumnya akibat peningkatan
penyakit dan tingkat kematian... Dari sudut pandang ini sejumlah tertentu dari
polusi yang merusak kesehatan seharusnya dilakukan di negeri yang biayanya
terendah, yang mana merupakan negeri dengan upah terendah. Saya rasa logika
ekonomi di balik pembuangan limbah beracun di negeri-negeri yang berupah rendah
sangatlah benar dan kita harus menerima itu.
2) biaya polusi
cenderung non-linear karena pertambahan polusi pada awalnya mungkin berbiaya
sangat rendah. Saya selalu berpendapat bahwa negeri-negeri yang tidak
banyak penduduknya seperti Afrika amat sangat kekurangan polusi, kualitas udara
mereka mungkin amat rendah dan tidak efisien dibandingkan Los Angeles atau
Meksiko City. Hanya patut disesalkan bahwa sesungguhnya begitu banyak polusi
dihasilkan oleh industri yang tak dapat diperdagangkan (transportasi,
pembangkit listrik) dan biaya transportasi unit limbah padat begitu tinggi
sehingga menghalangi negeri-negeri yang lebih sejahtera di dunia dalam
menggalakkan perdagangan polusi udara dan limbah.
3) Permintaan
akan lingkungan hidup yang lebih bersih demi alasan estetis dan kesehatan
cenderung memiliki elastisitas pendapatan yang sangat tinggi [permintaan
meningkat ketika tingkat pendapatan meningkat]. Kepedulian terhadap zat agen
yang menyebabkan perubahan jumlah penderita kanker prostat sebesar satu di
antara sejuta tentunya jauh lebih tinggi di negeri yang mana rakyatnya dapat
bertahan hidup dari kanker prostat dibandingkan dengan negeri di mana tingkat
kematian di bawah umur 5 tahun adalah 200 per seribu..."
Posisi Summers
tentang ekspor polusi ke negeri-negeri berkembang memiliki dampak yang terasa
dalam kebijakan lingkungan hidup AS:
Pada 1994
"praktis seluruh negeri di dunia memutuskan hubungan dengan "logika
ekonomi" sang lulusan Harvard, Mr Summers, yang mempertimbangkan dengan
serius pembuangan racun negeri-negeri kaya ke tetangganya yang lebih miskin,
dan menyetujui pelarangan ekspor limbah berbahaya dari negeri OECD ke non-OECD
[berkembang] di bawah Konvensi Basel. Lima tahun kemudian, Amerika Serikat
adalah satu dari sekian negeri yang belum meratifikasi Konvensi Basel atau
Amandemen Pelarangan di Konvensi Basel terhadap ekspor limbah berbahaya dari
negeri OECD ke non-OECD (Jim Valette, Larry Summers' War Against the Earth,
Counterpunch, undated)
Krisis Asia 1997:
Gladi Resik dari Peristiwa Yang Akan Terjadi
Sepanjang tahun
1997, spekulasi mata uang yang dilakukan oleh institusi finansial besar
diarahkan kepada Thailand, Indonesia dan Korea Selatan dan berperan kondusif
terhadap keruntuhan mata uang nasional dan transfer milyaran dolar cadangan
bank sentral ke tangan finansial swasta. Beberapa pengamat menyinggung tentang
manipulasi yang disengaja dalam pasar ekuitas dan mata uang oleh bank investasi
dan perusahan pialang (brokerage firms).
Ketika
kesepakatan bailout Asia secara formal dinegosiasikan dengan IMF, bank
komersial besar Wall Street (termasuk Chase, Bank of America, Citigroup dan J.
P. Morgan) maupun "lima besar" bank dagang (Goldman Sachs, Lehman
Brothers, Morgan Stanley dan Salomon Smith Barney) dilibatkan dalam
"konsultasi" tentang klausa-klausa yang akan disertakan dalam
kesepakatan bailout Asia. [Catatan: Mereka adalah denominasi institusi
finansial utama pada 1997)
Departemen
Bendahara AS bekerjasama dengan Wall Street dan institusi Bretton Woods
tersebut memainkan peran sentral dalam menegosiasikan kesepakatan bailout. Baik
Larry Summers dan Timothy Geithner, secara aktif terlibat atas nama Departemen
Bendahara AS pada bailout Korea Selatan pada 1997:
[Pada 1997]
"Messrs. Summers dan Geithner bekerja untuk meyakinkan Mr. Rubin untuk
mendukung bantuan finansial kepada Korea Selatan. Mr Rubin tidak yakin akan
tindakan tersebut karena kuatir bahwa memberikan uang ke suatu negeri yang
keadaannya gawat bisa menjadi suatu proposisi yang merugikan..." (WSJ, 8
November, 2008)
Apa yang terjadi
di Korea di bawah anjuran Deputi Sekretaris Bendahara Summers et al, tidak ada
hubungannya dengan "bantuan finansial".
Negeri tersebut
secara harafiah diporak-porandakan. Sekretaris Muda Bendahara David Lipton
dikirim ke Seoul pada awal Desember 1997. Dilakukan negosiasi rahasia.
Washington menuntut pemecatan Menteri Keuangan Korea dan penerimaan tanpa
syarat "bailout" IMF. Menteri keuangan yang baru, yang kebetulan
adalah mantan pejabat IMF dan World Bank, ditunjuk dan segera dikirim dari
Washington untuk "berkonsultasi" dengan mantan koleganya di IMF,
Deputi Direktur Pengelola Stanley Fischer.
"Legislatur
Korea telah berkumpul dalam rapat darurat pada 23 Desember. Keputusan akhir
terkait perjanjian sebesar 57 milyar dolar diberikan sehari setelahnya, pada
malam natal 24 Desember, setelah usainya jam bisnis di New York. Pengusaha
finansial top dari Chase Manhattan, Bank America, Citicorp dan J.P. Morgan
telah dipanggil untuk melakukan pertemuan dengan Bank Cadangan Federal di New
York. Juga pada acara Malam Natal, hadir perwakilan dari "lima besar"
bank dagang New York termasuk Goldman Sachs, Lehman Brothers, Morgan Stanley
dan Salomon Smith Barney. Dan pada tengah malam Natal, setelah mendapat lampu
hijau dari bank, IMF diperbolehkan "mengucurkan 10 milyar dolar ke Seoul
untuk menghadang bencana longsor utang jangka-pendek yang jatuh tempo."
Kas bank Sentral
Korea telah dijarah. Kreditor dan spekulator sudah tidak sabar menanti
perolehan jarahannya. Institusi yang sebelumnya menspekulasikan kejatuhan won
Korea kini menyedot uang bailout IMF. Ini adalah penipuan." (Lihat Michel
Chossudovsky, The
Recolonization of Korea, yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah bab
dalam The Globalization of Poverty and the New World Order, Global Research,
Montreal, 2003.)
"Pengobatan
ekonomi yang keras" adalah resep Konsensus Washington. "Penderitaan
jangka pendek untuk keuntungan jangka panjang" adalah motto Bank Dunia
pada masa Lawrence Summers menjabat sebagai Ketua Pakar Ekonomi di Bank dunia.
(Lihat IMF,
World Bank Reforms Leave Poor Behind, Bank Economist Finds, Bloomberg,
November 7, 2000)
Apa yang sedang
kita hadapi adalah seluruh "jaringan anak-anak lama" yang terdiri
dari pejabat dan penasehat di Departemen Bendahara, Cadangan Federal, IMF, Bank
Dunia,Think Tanks di Washington, yang secara permanen bekerjasama dengan
pengusaha finansial terdepan di Wall Street.
Siapa pun yang
dipilih oleh tim Transisi Obama adalah pengikut dari Konsensus Washington
Akta Modernisasi
Layanan Finansial tahun 1999
Apa yang terjadi
pada Oktober 1999 adalah krusial.
Pada awal
negosiasi panjang di balik pintu tertutup, dalam ruang-ruang rapat di Wall
Street, di mana Larry Summers memegang peranan sentral, kekangan regulasi
terhadap konglomerat perbankan yang berkuasa di Wall Street dicabut dengan
"sebuah goresan pena".
Larry Summers
bekerjasama erat dengan Senator Phil Gramm (1985-2002), kepala komite Perbankan
Senat, yang merupakan arsitek legislasi dari Akta Modernisasi Layanan
FinansialGramm-Leach-Bliley , menandatangani dokumen tersebut menjadi
Undang-undang pada 12 November 1999. Untuk teks lengkapnya lihat Kongres AS: Pub.L.
106-102. Sebagai Senator dari Texas, Phil Gramm memiliki koneksi erat
dengan Enron.
Pada Desember
2000 pada akhir mandat Clinton, Gramm memperkenalkan dokumen legislasi kedua,
yang disebut Akta Modernisasi Kontrak Berjangka KomoditasGramm-Lugar, yang
melapangkan jalan bagi pembantaian spekulatif dalam komoditas utama terutama
minyak dan bahan pangan pokok.
"Akta
tersebut, jelasnya, akan menjamin bahwa baik SEC maupun Komisi Perdagangan
Kontrak Berjangka Komoditas (CFTC) tidak akan mengurusi regulasi produk-produk
finansial gaya baru yang disebut swaps - dan dengan demikian "melindungi
institusi finansial dari regulasi berlebih" dan "memposisikan
industri layanan finansial kita sebagai pemimpin di dunia memasuki abad
baru." (Lihat David Corn, Foreclosure
Phil, Mother Jones, Juli Agustus 2008)
Phil Gramm
adalah pilihan pertama McCain untuk posisi Sekretaris Bendahara.
Di bawah
peraturan baru FSMA - yang diratifikasi oleh Senat AS pada Oktober 1999 dan
disetujui oleh Presiden Clinton - bank komersial, firma pialang, hedge funds,
institusi investasi, dana pensiun dan perusahaan asuransi dapat dengan bebas
berinvestasi dalam bisnis miliknya masing-masing maupun mengintegrasikan
operasi finansial mereka.
Terciptalah
sebuah "supermarket finansial global", yang membuka panggung bagi
konsentrasi kekuasaan finansial secara massif. Salah satu tokoh utama di bawah
proyek ini adalah Sekretaris Bendahara Larry Summers, bekerjasama dengan David
Rockefeller. Summers menggambarkan FSMA sebagai "fondasi legislatif terhadap
sistem finansial abad ke-21". Fondasi legislatif tersebut adalah salah
satu penyebab keruntuhan finansial 2008.
Pelucutan
Finansial
Tidak akan ada
solusi yang berarti untuk krisis ini, kecuali terjadi reformasi besar dalam
arsitektur finansial, secara tak langsung berarti, antara lain, membekukan
perdagangan spekulatif dan "pelucutan pasar finansial". Proyek
melucuti pasar finansial pertama kali diusulkan oleh John Maynard Keynes pada
tahun 1940an sebagai alat untuk membangun sistem moneter internasional yang
multipolar. (Lihat J.M Keynes, Activities 1940-1944, Shaping the Post-War
World: The Clearing Union The Collected Writings of John Maynard Keynes,
Royal Economic Society, Macmillan and Cambridge University Press, Vol XXC,
London 1980, p.57).)
Main Street
versus Wall Street
Manakah
"orang-orang Main Street" yang ditunjuk Obama? Dengan kata lain
individual yang merespon terhadap kepentingan rakyat di penjuru Amerika. Tidak
ada pimpinan buruh atau komunitas dalam daftar posisi kunci Obama.
Sang Presiden-terpilih
menunjuk para arsitek deregulasi finansial.
Reformasi
finansial yang berarti tak dapat diadopsi oleh pejabat yang ditunjuk oleh Wall
Street dan yang bertindak atas nama Wall Street.
Mereka yang
menyebabkan kebakaran sistem finansial pada 1999 telah dipanggil kembali untuk
memadamkan api. "Solusi" yang diusulkan terhadap krisis di bawah
"bailout" adalah penyebab keruntuhan ekonomi lebih jauh.
Tidak ada solusi
kebijakan yang terlihat.
Konglomerat
perbankan lah yang memegang kendali. Mereka menentukan komposisi Kabinet Obama.
Mereka juga menentukan agenda KTT Finansial Washington (15 November 2008) yang
dipersiapkan untuk membuka lahan bagi pembangunan "arsitektur finansial
global" yang baru.
Cetak-biru Wall
Street telah lebih dulu didiskusikan di balik pintu tertutup: agenda
tersembunyinya adalah membangun sistem moneter internasional yang unipolar,
didominasi oleh kekuasaan finansial AS, yang kemudian akan dilindungi dan
diamankan oleh superioritas militer AS.
Neoliberalisme
dengan "Wajah Manusia"
Tidak terdapat
indikasi bahwa Obama akan memutus hubungan dengan para sponsor Wall Street-nya,
yang sebagian besar mendanai kampanye pemilihannya.
Goldman Sachs,
J. P. Morgan Chase, Citigroup, Bill Gates dari Microsoft merupakan kontributor
kampanyenya yang utama.
Warren Buffett,
salah satu individual terkaya di dunia, tidak hanya mendukung kampanye pemilu
Barack Obama, ia pun juga anggota tim transisinya, yang memainkan peran kunci
dalam menentukan komposisi kabinet Obama.
Kecuali terjadi
perubahan drastis dalam sistem penunjukan politik atau posisi kunci, sangat
kecil kemungkinan bahwa agenda ekonomi alternatif Obama akan diarahkan untuk
memberantas kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Yang kita
saksikan adalah kontinuitas.
Obama memberikan
"wajah manusia" kepada status quo. Wajah manusia ini berfungsi
mengelabui rakyat Amerika tentang sifat proses ekonomi dan politik yang ada.
Substansi dari
reformasi ini termasuk "bailout" bagi institusi finansial terbesar di
Amerika pada akhirnya akan menghancurkan ekonomi riil, sambil melempar seluruh
area ekonomi manufaktur dan jasa ke dalam kebangkrutan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diterbitkan pada 9 November 2008 oleh globalresearch.ca
Diterjemahkan oleh NEFOS.org
Diterbitkan pada 9 November 2008 oleh globalresearch.ca
Diterjemahkan oleh NEFOS.org
Sumber: http://www.nefos.org/?q=node/54
Komentar
Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.