Model Ekonomi Pembangunan Islam


Perjalanan ekonomi pembangunan dalam konteks sebuah ilmu terus mengalami perkembangan dan peningkatan nilai, tercermin dalam munculnya model-model pembangunan ekonomi dengan aliran-aliran pemikiran yang beragam. Model yang menekankan pada tahapan pembangunan, membahas perubahan struktur ekonomi yang didorong oleh investasi, teknologi dan akumulasi human capital. Kategori model ini diantaranya Model Rostow, Model Harrod-Domar, Model Lewis, Teori Pertumbuhan Endogen. Model yang mengakomodir isu pelaku pembangunan, menyoroti  pentingnya peran pemerintah dalam mengarahkan proses pembangunan (Model Big Push) dan pemunculan manusia sebagai pusat pembangunan. Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan dianalisis serta dipahami dari sisi manusianya yang direpresentasikan dalam sebuah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mencakup Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli.
Namun tampaknya dinamika pemikiran ekonomi pembangunan tersebut masih belum mampu menjawab masalah mendasar terhadap persoalan yang muncul dari proses pembangunan, yakni ketimpangan dan kemiskinan. Apakah ada keterbatasan konsep dalam menjelaskan perilaku manusia selama proses pembangunan atau adanya gap antara teori dan fakta?
Perilaku memainkan peran yanag sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Perilaku terbentuk dari adopsi satu set nilai tentang hidup dan kehidupan yang akan menjadi pegangan dalam menjalankan dan memutuskan sesuatu. Teori-teori terbangun tentunya dengan asumsi bahwa perilaku yang ada dengan nilai-nilai di belakangnya mendukung bekerjanya teori tersebut. Tentu saja nilai pembentuknya diharapkan dilandasi oleh kekuatan spiritual dan moral yang dianut sesuai kehendak yang di atas.
Islam memiliki pandangan eksklusif terhadap proses pembangunan. Pembangunan ekonomi dalam Islam ialah pembangunan yang meliputi semua aspek pembangunan kebendaan (ekonomi) dan pembangunan insan secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi bukan hanya diukur dari aspek ekonomi, melainkan aktivitas manusia yang ditujukan untuk pertumbuhan dan kemajuan sisi material dan spiritual manusia sekaligus.
Prinsip pembangunan ekonomi menurut Islam adalah :
1.      Pembangunan ekonomi dalam Islam bersifat komprehensif dan mengandung unsur spiritual, moral, dan material. Pembangunan merupakan aktivitas yang berorientasi pada tujuan dan nilai. Aspek material, moral, ekonomi, sosial spiritual dan fiskal tidak dapat dipisahkan. Kebahagian yang ingin dicapai tidak hanya kebahagian dan kesejahteraan material di dunia, tetapi juga di akhirat.
2.      Fokus utama pembangunan adalah manusia dengan lingkungan kulturalnya.
3.      Pembangunan ekonomi adalah aktivitas multidimensional sehingga semua usaha harus diserahkan pada keseimbangan berbagai faktor dan tidak menimbulkan ketimpangan.
4.      Penekanan utama dalam pembangunan menurut Islam, terletak  pada :
a.       Pemanfaatan sumberdaya yang telah diberikan Allah kepada ummat manusia  dan lingkungannya semaksimal mungkin.
b.      Pemanfaatan sumberdaya tersebut melalui pembagian, peningkatannya secara merata berdasarkan prinsip keadilan dan kebenaran. Islam menganjurkan sikap syukur dan adil dan mengutuk sikap kufur dan zalim.
Mengutif pemikiran Thurow (1999) tentang membangun kemakmuran yang tercermin dalam piramida kemakmuran, fondasi dasar dari kemakmuran suatu bangsa adalahsocial organization. Aspek ini sangat mendasar karena terkait dengan kemampuan pemerintah mengorganisasi ketersediaan fasilitas publik seperti membangun dan memperbaiki infrastruktur, pengembangan sistem pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan demokratisasi, akses terhadap lembaga partai, dan fasilitas publik lainnya. Adanya prinsip pembangunan ekonomi menurut Islam, aspek moral sepatutnya menjadi fondasi dasar dalam membangun kemakmuran bersama.  
 Artikel pernah dimuat di Griya Ilmu Harian Kompas Kamis, 1 Maret 2012

Komentar

Postingan Populer